Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2013, 08:07 WIB

”Dahulu setiap ranger berjaga selama sebulan. Dengan pertimbangan kemanusiaan, diperpendek menjadi dua minggu. Saat ini 10 hari,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Komodo Sustyo Iriyono.

Menjadi ranger di TNK tidak bisa dibilang mudah. Selain harus berhadapan dengan pencuri atau pengganggu kelestarian kawasan taman nasional, petugas juga harus berhadapan dengan komodo yang bisa bertemu sewaktu-waktu.

Untuk menjaga keamanan TNK, ranger berpatroli. Di Pulau Rinca dan Pulau Komodo, ada sekitar 5.400 komodo. Bisa jadi, saat berpatroli, ranger akan bertemu komodo. Oleh karena itu, teori mengenai komodo, antara lain, mengenai sikap, kebiasaan, dan perilaku, sudah pasti harus dipelajari.

”Selain selalu waspada, jarak aman dengan komodo itu perlu setidaknya 5 meter. Jika dikejar komodo, arah lari jangan lurus, tetapi harus zig-zag,” ujar Donatus Dala (30), polisi hutan.

Menurut Donatus, komodo adalah satwa ganas meski terlihat lamban. Komodo mampu berlari dengan kecepatan 18 km per jam. Selain itu, komodo juga memiliki gerakan mendadak yang cepat untuk menggigit apa saja.

Donatus berkisah, beberapa tahun lalu saat sedang berpatroli di Pulau Rinca, ia melihat seekor komodo berjalan menuju suatu tempat sambil mengendus-endus tanah. Rupanya, komodo itu menuju sarang babi hutan. Di sarang itu, seekor babi hutan sedang beranak. Komodo itu memakan anak babi hutan yang berjumlah enam ekor itu satu per satu. Induk babi hutan juga dimangsanya.

Aloysius Sahu, ranger yang sudah 35 tahun bertugas di TNK, menegaskan, ranger harus mampu mengenali perilaku komodo dengan baik. Sahu, yang dipanggil rekan-rekannya dengan sebutan Uncle Luis (Paman Luis), pernah digigit komodo tahun 1997 saat menemani jurnalis China merekam aktivitas komodo.

Saat jurnalis China merekam komodo yang tengah mengejar babi hutan, Sahu terjatuh. Jarak dengan komodo tak sampai lima meter. ”Saat saya terjatuh itulah komodo mengalihkan perhatiannya. Saat itu pula betis kanan saya digigit. Beruntung tak sampai parah karena langsung mendapat penanganan medis,” ucap Sahu.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Satwa endemik Komodo (Varanus Komodoensis) di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/6/2012). Pulau Rinca merupakan salah satu habitat reptil purba Komodo. Berdasarkan data pada 2010 di pulau ini sendiri terdapat 1.336 ekor Komodo, sedangkan 1288 ekor di Pulau Komodo, 86 di Pulau Nusa Kode, dan 83 di Pulau Gili Motang.
Gigitan komodo sesungguhnya mengandung bakteri beracun. Setelah menggigit mangsa, komodo terkadang membiarkan mangsanya kabur. Dengan luka bekas gigitan bercampur liur komodo yang beracun, secara perlahan mangsa itu akan mati. Saat itulah komodo menelusuri jejak mangsa dan memangsanya. (Dewi Indriastuti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com