Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Prediksi Wisata 2014

Kompas.com - 28/12/2013, 20:16 WIB

Jatuhnya nilai tukar dollar Australia sekitar pengujung tahun maka tahun depan wisatawan Negeri Kangguru tampaknya akan mengandalkan pilihan pada tempat-tempat wisata di dalam negeri. Walau demikian, destinasi yang bisa dijangkau dengan penerbangan singkat seperti Bali, Phuket, Fiji, dan Selandia Baru akan tetap disukai.

Kerja sama yang dijalin maskapai penerbangan Qantas dan Emirates juga menawarkan banyak penerbangan ke Dubai dan perjalanan lanjutan ke Eropa. "Rute tersebut tampaknya akan tetap kuat hingga 2014," kata Varley.

Singapura

“Sudah sejak lama, orang Singapura senang berkunjung ke Bangkok. Relatif dekat dan perjalanan ke sana lumayan singkat, belakangan sejumlah maskapai juga gencar menawarkan promosi penerbangan dan akomodasi ekonomis di sana. Ini sangat direspons oleh wisatawan Singapura yang sadar bujet. Selain itu, Bangkok juga surga kuliner dan surga belanja. Makin menguatnya nilai tukar dollar Singapura terhadap baht Thailand membuat Bangkok makin disukai,” demikian hasil pengamatan Market Development Manager Wego untuk Singapura dan Malaysia, Dave Lai.

Taipei dan Seoul juga tambah populer selama kurun waktu tiga tahun terakhir. “Saya yakin dua destinasi tersebut akan semakin terkenal di kalangan wisatawan Singapura, sebab mereka memang mencari destinasi selain Hongkong di kawasan Asia Utara," katanya.

reuters Sejumlah pengembang Malaysia berpameran di Marina Bay Sands, Singapura.
Wisatawan Singapura juga banyak yang memilih liburan di Ho Chi Minh dan Hanoi. Ada banyak sekali LCC (low cost carrier atau maskapai berbiaya murah) yang menawarkan harga promosi ke dua destinasi tersebut. “Jetstar bahkan menambah rute harian ke Ho Chi Minh dan terbang ke Hanoi empat kali dalam seminggu,” imbuh Lai.

Selama tahun 2013, Negeri Singa juga tercatat sebagai investor luar negeri terbesar di Ho Chi Minh. Tingginya angka investasi langsung ke sana membuat perjalanan antara Singapura dan Ho Chi Minh atau Hanoi ikut naik.

Timur Tengah dan Afrika Utara

“Angka perjalanan wisata dari Timur Tengah ke Asia tumbuh subur, sebab sekarang makin banyak pilihan maskapai di kedua kawasan tersebut,” kata Managing Director Wego Timur Tengah dan Afrika Utara, Mohamad Ibrahim Masri.

Menurutnya, volume perjalanan intra kawasan juga besar selama 2013, ini disebabkan oleh semakin banyaknya komunitas ekspatriat yang bekerja di kawasan Teluk. Destinasi wisata utama seperti Istanbul, Kuala Lumpur, dan Bangkok, terus memimpin hasil pencarian dari kawasan MENA (Middle East and North Africa).

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Turis menunggang unta untuk sampai ke tengah sahara di Maroko.
“Selama 2014, akan makin banyak wisatawan asal Teluk yang memilih menghabiskan libur musim panas di Eropa, lantaran Uni Eropa memberlakukan kemudahan visa. Pembebasan visa oleh Britania Raya bagi wisatawan Uni Emirat Arab juga akan mengubah peringkat destinasi populer di sana, sekaligus menambah besar angka kunjungan wisata dan perjalanan bisnis,” papar Masri.

“Jumlah agen travel online juga tumbuh signifikan beberapa bulan terakhir. Ini akan menekan bisnis offline dan tahun depan akan terjadi kompetisi tinggi di dunia travel online,” sambung Masri.

Menurutnya, pemesanan untuk liburan musim panas di Timur Tengah juga cenderung lebih awal, sebab ada banyak promosi yang juga digulirkan lebih awal. “Kami berharap, dalam menu perjalanan wisatawan Timur Tengah akan ada destinasi baru di Asia dengan adanya banyak produk wisata baru saat ini,” kata Masri.

India

“Jatuhnya nilai tukar rupee sepanjang 2013 membuat banyak warga India lebih memilih liburan di dalam negeri, ketimbang pergi ke sejumlah destinasi internasional. Tetapi, sesungguhnya dengan penjualan singkat yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan, pilihan liburan ke sejumlah destinasi di Asia Tenggara juga terdorong naik,” kata Managing Director Wego India, Jackson Fernandez.

Jackson memperkirakan, tahun 2014 adalah tahun tumbuhnya wisatawan niche - sering disebut backpackers - yang bepergian secara individu dan menguasai informasi perjalanan dengan baik.

SAFIR MAKKI Taj Mahal di India.
Inilah saat di mana media sosial dan mesin pencari Wego berperan, membuat wisatawan seperti ini semakin berdaya dalam memilih dan menghidupkan rencana perjalanan. Pada akhirnya, industri gadget wisata juga akan tumbuh dan menawarkan banyak peluang.

"Nilai uang akan menjadi hal paling disadari oleh wisatawan India, sedangkan ekspektasi mereka saat liburan juga jadi lebih tinggi dari sebelumnya. Rupee yang terdepresiasi telah membuat pilihan wisatawan India jatuh pada destinasi lokal sepanjang 2013. Ini imbasnya positif terhadap sejumlah destinasi lokal dan mendorong sejumlah penyedia wisata di dalam negeri untuk menyesuaikan standar layanan mereka," ujarnya.

Menurut Jackson, pasar mobile travel akan meledak di tahun 2014 dan kanal komunikasi B2C adalah kunci menggapai konsumen yang lebih besar lagi lewat apps, versi mobile, dan permainan. "Jejaring sosial akan terus mengambil peran integral dalam kanal pemasaran untuk perusahaan di sektor wisata, sebab inilah metode paling efektif dalam mengembangkan kesadaran akan suatu merek dan membuat konsumen terlibat lebih,” lanjut Jackson.

"Platform sosial Wego terhubung dengan lebih dari 1,5 juta fans secara global dan angkanya terus tumbuh. Ini akan tetap menjadi prioritas utama kami dalam jaringan komunikasi," tambah Jackson. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com