Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para "Perangkai Indonesia" Itu

Kompas.com - 15/01/2014, 13:58 WIB

”Kami, para sukarelawan, berasal dari sekolah yang berbeda. Masing-masing anak mendaftarkan diri untuk menjadi sukarelawan lalu panitia akan mengacak pembagian kerja kami,” kata Tandon.

Perancang ”Wonderful Indonesia”, John Ramirez, menyebut tradisi menghias kendaraan bunga menjadi ”waktu emas” para orangtua dan anak-anaknya. ”Mereka duduk berbincang seharian, berdiskusi sambil menghias kendaraan bunga. Perbincangan seharian itu langka terjadi di hari biasa. Banyak yang memiliki ingatan masa kecil tentang menjadi sukarelawan penghias kendaraan bunga dan mewariskan tradisi itu kepada anak mereka,” ujar Ramirez.

Tradisi yang juga menempa kerja sukarelawan, bukan sekadar kerja asal atau sambil lalu. Selasa pagi, pukul 06.00, ”Wonderful Indonesia” telah indah terparkir di pelataran gudang kerja AES, tetapi Dadson masih sibuk. Terbaring di atas papan-papan kayu di atas perancah besi, ia menyematkan bunga-bunga terakhir ”Pantai Pulau Derawan”.

Sepanjang jalan

Tradisi panjang Tournament of Roses berawal dari parade kereta kuda berhias bunga yang digelar Valley Hunt Club pada 1 Januari 1890. Pasadena, yang berada di belahan pantai barat Amerika Serikat, memiliki kemewahan berupa cahaya matahari yang tetap hangat di tengah musim dingin akhir tahun.

Persis 125 tahun silam, para anggota klub berburu itu menggelar turnamen beragam permainan musim panas. Mereka mengajak para tetangga baru dari pantai timur Amerika Serikat, yang selalu bersalju saat musim dingin, bermain balap kereta kuda, balapan lari, dan polo. Keindahan aneka bunga yang tetap bermekaran di Pasadena pada 1 Januari 1890 membuat para warga menghias kereta kuda mereka dengan ratusan bunga mekar.

Sejak 1895, kereta kuda berhias bunga mulai dilombakan. Sejak saat itu pula tradisi perayaan tahun baru resmi berjuluk Turnamen Bunga Pasadena. Hingga kini, turnamen itu hidup oleh tradisi sukarelawan. Sebanyak 935 sukarelawan utama bekerja lebih dari 80.000 jam sebagai panitia Turnamen Bunga Pasadena ditambah ribuan warga yang menjadi sukarelawan penghias kendaraan bunga peserta parade 1 Januari 2014.

Sejak 31 Desember 2013, ribuan warga dari berbagai penjuru Pasadena, Hollywood, dan Los Angeles bermalam dalam dinginnya malam pergantian tahun, berderet-deret di kiri-kanan Jalan Colorado Boulevard yang panjangnya sekitar 11 kilometer. Di sela-sela panggung duduk penonton berbayar, ribuan keluarga, dan kawanan sahabat menggelar tenda, menyalakan perapian, dan tidur di kursi yang dibawa dari rumah untuk ”menduduki” tempat gratis terbaik bermodal baju hangat, kantong tidur, dan semangat.

Tepat pukul 08.00, parade kendaraan bunga dimulai dan ”Wonderful Indonesia” benar-benar memukau warga. Dengan kecepatan sekitar 5 kilometer per jam, ”Wonderful Indonesia” dan 43 kendaraan bunga lainnya menyapa warga mulai dari pagi hingga tengah hari. Warga berebut memotret ”Wonderful Indonesia” dan sepuluh penari berbaju parade kontemporer di kiri kanan kendaraan yang mendapat Director’s Trophy dalam Turnamen Bunga Pasadena.

”Lihat itu, nak, itu naga, naga komodo,” kata seorang ibu yang menggendong anaknya menonton parade melintasi simpang Colorado Boulevard dan Allen Avenue. Sang anak terperangah dan berseru girang melihat sepasang komodo itu. Dadson, Tandon, Joan, dan para sukarelawan ”perangkai Indonesia” entah ada di mana. Namun, Rabu pagi itu mereka pasti bangga melihat ”Wonderful Indonesia” dielukan warga. (Aryo Wisanggeni G)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com