Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubutambahan Jadi Lokasi Bandara Kedua di Bali

Kompas.com - 19/05/2014, 13:56 WIB
DENPASAR, KOMPAS — Gubernur Bali Made Mangku Pastika memutuskan lokasi pembangunan bandara internasional kedua di Bali adalah Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Ia tidak bisa menunggu lama dalam memutuskan lokasi karena target pembukaan tender pembangunan mulai pertengahan tahun ini.

Hingga Sabtu (17/5/2014), beberapa calon investor yang akan presentasi belum datang untuk menawarkan konsep lebih lengkap. Menurut Pastika, ia berharap ada opsi lainnya untuk hal terbaik bagi masyarakat Buleleng.

”Kami berupaya menunggu calon investor lain seperti dari Singapura yang berjanji akan datang, tetapi belum ada kabar untuk presentasi. Kami pun dikejar waktu,” kata Pastika.

Ia berharap dalam Mei ini bisa melaporkan ke Jakarta mengenai rencana pembangunan bandara kedua di Bali setelah Ngurah Rai di Badung. Luas lahan yang dibutuhkan sekitar 600 hektar dengan menelan dana mencapai Rp 3 triliun.

Pastika berjanji tidak akan menggusur atau mengganggu bangunan pura dan penduduk dengan berlebihan. ”Yang pasti, pembangunannya harus hati-hati dan serius. Ini termasuk memikirkan infrastruktur di sekitarnya nanti. Kami akan berupaya menggunakan lahan provinsi agar tidak mengganggu masyarakat,” ujarnya.

Pemerintah setempat menargetkan tahun 2018 bandara kedua di Bali mulai terbangun. Bandara Buleleng ini diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan ekonomi masyarakat Bali bagian utara sehingga ketimpangan antara Bali bagian utara dan selatan segera terkikis.

Sejumlah pihak, seperti tokoh-tokoh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan akademisi, memberikan masukan kepada gubernur agar segala keputusan soal rencana pembangunan bandara kedua Bali di Buleleng tidak tergesa-gesa. Mereka berharap keputusan yang diambil benar-benar matang karena lahan Bali sangat sedikit.

Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Made Sendra menyatakan, menentukan lokasi bandar udara internasional di Buleleng tidak mudah. Alasannya, ini menyangkut adat, budaya, dan sosial. Menurut dia, masyarakat setempat tak menolak perubahan dan modernisasi.

”Hanya saja, beberapa lokasi dan bangunan di calon lokasi bandara memiliki nilai histori sehingga kami berharap agar semua bangunan yang dianggap sakral dan histori tidak hilang,” kata Sendra. (AYS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com