Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 20/05/2014, 11:37 WIB
EditorI Made Asdhiana

Lambaian tangan Chaplin disambut puluhan orang yang sudah menunggunya di Stasiun Garut Kota. Di stasiun yang kini mati suri itu, tubuh kecil Liem Boen San ikut merangsek maju berdesakan bersama warga lain yang penasaran. Iring-iringan itu terus mengekor 200-300 meter di belakang Chaplin. Antusiasme warga baru reda saat Chaplin dibawa pergi menuju Hotel Grand Ngamplang.

Hotel Grand Ngamplang adalah salah satu bukti bahwa Garut sudah menjadi idola wisatawan tempo dulu. Bersama Hotel Papandayan, Villa Dolce, Hotel Belvedere, Hotel Van Hengel, Hotel Bagendit, Villa Pautine, keberadaan Grand Ngamplang membuat Garut dikenal sebagai pionir resor wisata Hindia Belanda.

Dari Ngamplang yang berada di ketinggian 630 meter di atas permukaan laut, orang bisa melihat kemegahan Gunung Papandayan, Guntur, Cikuray, dan Karacak. Mungkin, pemandangan itu mengingatkan Chaplin pada tempat tinggalnya di Desa Corsier-sur-Vevey, Swiss.

”Di hotel itu diduga kuat julukan Switzerland van Java tercetus pertama kalinya. Namun, sayang tidak banyak jejak Chaplin yang bisa dilihat di Ngamplang,” kata Franz yang berprofesi sebagai pegiat wisata Garut.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Warga beraktifitas di halaman Stasiun Cibatu, Garut, Jawa Barat, Senin (28/4/2014).
Untung tidak semua jejak Chaplin hilang. Peran fotografer Thilly Weissenborn, keturunan Jerman yang lahir di Kediri, Jawa Timur, menyelamatkannya. Setidaknya, ada tiga foto yang diambil Thilly saat Chaplin tiba di Stasiun Garut Kota. Semuanya memperlihatkan keriaan masyarakat Garut menyambut kedatangan Chaplin. Foto-foto itu bisa dilihat di laman chaplin.pl yang banyak mengulas foto perjalanan Chaplin ke sejumlah negara.

Akan tetapi, jauh sebelum itu, karya Thilly kemungkinan besar yang mengundang Chaplin datang ke Garut. Thilly gemar mengabadikan pemandangan dan budaya Garut yang kemudian dipasang sebagai kartu pos yang dikirimkan ke beberapa negara. Bukan tidak mungkin, Chaplin datang setelah melihat Garut dari kartu pos Thilly.

”Thilly tidak sendiri. Sebagai daerah andalan wisata, profesi fotografer subur di Garut. Salah seorang di antaranya adalah Yo Liang Kie yang mengaku mengabadikan peristiwa di Garut, termasuk kedatangan Chaplin. Namun, entah terselip di mana foto jepretannya,” kata Franz.

Si Gombar

Stasiun Cibatu dulu memang menjadi perhentian wisatawan yang hendak pelesiran ke Garut. Haryoto Kunto dalam buku Seabad Grand Hotel Preanger 1897-1997 mengatakan, banyak mobil mewah milik hotel ternama yang siap menjemput wisatawan mangkal di depan Stasiun Cibatu medio 1935-1940.

Hanya singgah sebentar di Cibatu, Chaplin kembali menggunakan kereta api menuju Stasiun Garut Kota. Ia menggunakan kereta api uap dengan kepala lokomotif yang dikenal warga dengan nama Si Gombar.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Sejumlah warga bermain di sekitar mulut terowongan jalur kereta api di Lampegan, Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, jalur penghubung kereta api Cianjur Sukabumi, Senin (7/4/2014). Terowongan tertua di Indonesia dengan panjang 686 meter ini dibangun tahun 1879-1882 oleh Staats Spoorwegen, perusahaan kereta api masa Hindia Belanda.
Cerita mengenai lokomotif juga tak kalah melegenda. Haryoto Kunto dalam bukunya yang lain, Wajah Bandung Tempo Doeloe, menyebutkan, Si Gombar adalah raja pegunungan selatan Jabar. Tangguh mengangkut manusia dan piawai membawa hasil perkebunan. Hingga saat ini, belum ada kereta api yang menyamai kekuatan Si Gombar, lokomotif hitam dan besar buatan Jerman. Rutenya dari dataran tinggi Ciwideuy, Kabupaten Bandung, Cikajang, Kabupaten Garut, hingga Pangandaran.

Wisata alam Garut terbilang lengkap untuk ukuran tahun 1920-an. Wisatawan bisa berkunjung ke Kawah Papandayan dan Kawah Kamojang. Ada juga wisata air, seperti Situ Bagendit hingga Santolo di pesisir selatan.

Terkepung tak kurang dari lima gunung, Garut memiliki situ atau telaga, curug atau air terjun, dan pemandian air panas.

Sejarah terus melaju. Kereta api dari Jakarta ke Cibatu tanpa lelah menyusuri. Sesekali, coba nyepur ke Garut lewat Cibatu. Charlie Chaplin pernah naik itu kereta. (XAR)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tempat Wisata di Mukomuko Bengkulu Tetap Buka Saat Ramadhan 2023

Tempat Wisata di Mukomuko Bengkulu Tetap Buka Saat Ramadhan 2023

Travel Update
4 Tips Ngabuburit di Kota Tua Jakarta, Jangan Datang Terlalu Sore

4 Tips Ngabuburit di Kota Tua Jakarta, Jangan Datang Terlalu Sore

Travel Tips
8 Masjid Tertua di Pulau Jawa, Ada yang Usianya 735 Tahun

8 Masjid Tertua di Pulau Jawa, Ada yang Usianya 735 Tahun

Jalan Jalan
Masjid Al Jabbar Kini Punya Galeri Rasulullah dan Sejarah Islam Nusantara

Masjid Al Jabbar Kini Punya Galeri Rasulullah dan Sejarah Islam Nusantara

Jalan Jalan
Pantai Waso, Tempat Lihat Sunrise yang Anti-Mainstream di Labuan Bajo

Pantai Waso, Tempat Lihat Sunrise yang Anti-Mainstream di Labuan Bajo

Jalan Jalan
Ramadhan 2023, Kunjungan Wisatawan ke Bantul Turun Hampir 85 Persen

Ramadhan 2023, Kunjungan Wisatawan ke Bantul Turun Hampir 85 Persen

Travel Update
Daftar 27 Masjid di 4 Jalur Mudik, Ada Masjid Raya Al-Jabbar

Daftar 27 Masjid di 4 Jalur Mudik, Ada Masjid Raya Al-Jabbar

Travel Update
Kejahatan Jalanan di Yogyakarta Dapat Kurangi Kepercayaan Wisatawan

Kejahatan Jalanan di Yogyakarta Dapat Kurangi Kepercayaan Wisatawan

Travel Update
15 Tempat Ngabuburit Murah di Surabaya, Ada Lokasi Gratis 

15 Tempat Ngabuburit Murah di Surabaya, Ada Lokasi Gratis 

Jalan Jalan
Libur Lebaran 2023, Kemenparekraf Rilis Booklet Mudik Jelajah Masjid

Libur Lebaran 2023, Kemenparekraf Rilis Booklet Mudik Jelajah Masjid

Travel Update
4 Daftar Mudik Gratis untuk Lebaran 2023, Masih Bisa Daftar

4 Daftar Mudik Gratis untuk Lebaran 2023, Masih Bisa Daftar

Travel Tips
Masjid Unik di Surabaya, Bentuknya Menyerupai Kabah

Masjid Unik di Surabaya, Bentuknya Menyerupai Kabah

Jalan Jalan
11 Maskapai Asing Buka Penerbangan Langsung dari 7 Negara ke Indonesia

11 Maskapai Asing Buka Penerbangan Langsung dari 7 Negara ke Indonesia

Travel Update
Larangan ASN Buka Bersama Hanya untuk Kepala Lembaga Pemerintah

Larangan ASN Buka Bersama Hanya untuk Kepala Lembaga Pemerintah

Travel Update
Aktivitas di Festival Munara Beba, Cicip Kuliner Lokal hingga Sasisen

Aktivitas di Festival Munara Beba, Cicip Kuliner Lokal hingga Sasisen

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+