Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lombok Barat Benahi Destinasi Wisata

Kompas.com - 13/08/2014, 09:41 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, fokus untuk membenahi destinasi wisata di daerahnya sebagai bentuk komitmen atas kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam memajukan pariwisata.

"Dari total anggaran di kami, hampir 80 persen untuk pembenahan destinasi," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, I Gde Renjana, di Gerung, ibu kota Kabupaten Lombok Barat, Senin (12/8/2014).

Renjana menyebutkan, ada 11 destinasi wisata yang akan dibenahi, di antaranya adalah menara pengawas Pantai Senggigi dan Pantai Induk. Dua lokasi wisata itu ramai pengunjung dan sering terjadi insiden berbahaya, sehingga perlu menara pengawas. Fasilitas itu juga merupakan salah satu syarat obyek wisata internasional.

Destinasi lainnya adalah penataan pantai Cemara, penataan Taman Pura Lingsar, pengadaan fasilitas penunjang Gunung Jae tahap ketiga dan pembangunan fasilitas penunjang Gunung Pengsong tahap kedua. Selain itu, revitalisasi Pantai Kuranji tahap kedua.

Penataan Pantai Kuranji pada tahun lalu merupakan tahap pertama. Kemudian rencananya pada 2014, pihaknya akan melengkapi dengan berbagai penunjang seperti tembok dan bangunan untuk tempat penonton. "Setelah semuanya lengkap nantinya akan diserahkan ke kecamatan dan desa untuk dikelola seara baik," ujarnya.

Obyek wisata Pantai Kuranji, menurut Renjana, dicadangkan sebagai alternatif pertama ketika terjadi acara berskala besar. Misalnya, "Lebaran Topat" atau Lebaran Ketupat, sehingga tidak semua warga terfokus ke Pantai Senggigi.

"Pantai Kuranji juga menjadi alternatif untuk tamu kapal pesiar. Penumpang kapal pesiar punya waktu terbatas. Jadi dengan mengunjungi Pantai Kuranji, dia dapat kesenian, beli suvenir dan makanan tradisional," kata Renjana.

Kemudian pembenahan destinasi wisata yang menelan anggaran cukup besar, sambung Renjana, adalah obyek wisata Sesaot.

Alasan Pemkab Lombok Barat memfokuskan ke lokasi wisata alam tersebut dalam rangka menyambut "green tourism". Menurut Renjana, wisatawan saat ini cenderung ingin melihat hutan dan bermain air.

Untuk itu, pihaknya mengusulkan untuk mengelola lahan seluas satu hektare untuk area parkir. Selain itu, akan dimanfaatkan sebagai tempat kuliner tradisional yang higienis. "Di obyek wisata itu, nantinya akan dibangun tempat penjualan kerajinan dan kolam renang serta infrastruktur jalan untuk memudahkan wisatawan menikmati panorama air terjun Semporonan," sebutnya.

Renjana memaparkan, pembenahan tersebut sudah disepakati dengan Pemprov NTB. Dalam rapat koordinasi yang digelar setiap tahun, pemerintah kabupaten/kota diminta untuk membenahi destinasi wisata, sedangkan provinsi fokus pada promosi untuk menarik wisatawan berkunjung.

"Pembenahan destinasi tersebut juga sudah dituangkan dalam imbauan Gubernur NTB. Bupati juga menginginkan hal itu," ucapnya.

Renjana menambahkan, pembenahan destinasi memang sudah seharusnya dilakukan karena Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu tujuan utama wisatawan. Namun, upaya itu tentu dilakukan secara bertahap karena fiskal yang tersedia terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com