Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harum Banyuwangi Menyebar ke Mancanegara

Kompas.com - 20/08/2014, 16:21 WIB

Hasil tangkapan malam ini jauh dari harapan. Namun bagi para nelayan hal itu sudah biasa. Sebab, jika hari ini kita dapat banyak, belum tentu besok mendapatkan hasil yang sama. Karena hidup ini selalu berputar. Jadi sudah sewajarnya bagi kita untuk ikhlas dan bekerja keras.

Kapal Slerek

Masyarakat Grajagan memang diuntungkan dengan kondisi sumber daya alam yang melimpah. Namun, meski berlebih jika tak tahu cara mengambil dan memanfaatkannya tentu tiada guna. Hal itu disadari betul oleh mereka. Dengan kapal-kapal berukuran besar, setiap malamnya nelayan Grajagan sanggup membawa pulang belasan ton hasil laut. Salah satu kapal khas yang digunakan adalah slerek. Bentuk serta dekorasi kapal sekilas mirip dengan kapal perang bangsa Viking di Eropa.

Selain tampilan kapal slerek juga punya keistimewaan lain yakni, daya tampung tangkapan yang besar. Sepintas, kapal ijo-ijo dan slerek menggunakan jaring yang hampir mirip. Hanya saja jaring pada slerek dilengkapi cincin dan tali kerut. Tujuannya agar bagian atas serta bawah jaring dapat dikencangkan, sehingga ikan yang sudah terjebak tidak kabur.

Salah satu pemilik kapal slerek adalah Haji Pieng. Dua kapal slerek miliknya selalu mendatangkan keuntungan besar. Bagi orang banyak, kapal slerek adalah lahan penghidupan.

Kerang dan mangrove

Teluk Bedul saat ini menjadi kawasan wisata mangrove dan masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Alas Purwo. Beragam jenis mangrove di tanam sepanjang teluk. Tujuannya untuk menjaga ekosistem kawasan laut dan darat Taman Nasional Alas Purwo.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisata Mangrove Blok Bedul di Banyuwangi, Jawa Timur.
Jika anda menyusuri kawasan ini akan bertemu para pencari kerang, mulai dari kerang capar hingga kerang bambu. Masing-masing punya cara tangkap yang berbeda. Meski tinggal di wilayah pesisir, mereka bukanlah nelayan.

G-Land

Laut Grajagan tak hanya kaya akan sumber daya  hayati. Pantai-pantainya yang landai, berpasir putih nan indah menjadi daya tarik wisata. Dari teluk Grajagan mengarah ke timur, ada pantai Plengkung, yang ombaknya dikejar para peselancar dunia.

Pantai Plengkung tenar dengan nama G-Land. Mengapa? Karena ada 3 G yang menjadi daya tarik. G pertama adalah teluk Grajagan. Yang kedua adalah Green, sebab lokasinya dekat dengan hujan tropis. Dan G terakhir adalah Great. Karena banyak ombak-ombak besar yang mengundang para surfer dunia berdatangan.

Ya, pantai plengkung memang menjadi incaran banyak peselancar dunia. Bahkan pantai ini dijuluki sebagai "The Sevent Giant Waves Wonder. Gulungan ombaknya bisa mencapai tinggi 6 meter dan sanggup bertahan sepanjang 2 kilometer. Ombak sebesar itu merupakan hasil dari sistem atmosfer bertekanan rendah, yang berasal dari laut selatan atau antartika.

ARSIP KOMPAS TV G-Land di Banyuwangi, Jawa Timur merupakan surga bagi peselancar. Ombak di sini disebut-sebut tertinggi kedua setelah Hawaii.
Selancar sebenarnya belum menjadi olahraga populer di Indonesia. Lokasi selancar yang mumpuni, biasanya didominasi oleh peselancar asing. Dan G-Land adalah surga para peselancar dunia.

Saksikan Eksplore Indonesia episode Banyuwangi, pada Rabu, 20 Agustus 2014 pukul 20.00 WIB di KompasTV. (Langga Cominac/Fitri Oktarini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com