Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Food Truck, Mengolah Gaya Santap Baru Kaum Urban

Kompas.com - 04/10/2014, 13:36 WIB

Omzet besar bisa jadi karena terbawa booming fenomena serupa di luar negeri. Namun, bagi Felix, peluang adalah berkah yang harus diperjuangkan agar terus berkembang. Menurut dia, ada tiga kunci untuk membuatnya tumbuh, yakni konsistensi, inovasi, dan kreativitas.

Ekonom Universitas Indonesia, Aris Yunanto, menjadi bagian dari masyarakat urban Jakarta dan sekitarnya yang terpesona oleh demam food truck ini. ”Ini memang fenomena baru, sangat menarik, walau saya tahu food truck ini sebenarnya kemasannya saja yang berbeda.”

Aris melihat food truck mampu mendobrak patron usaha jasa kuliner yang selama ini terperangkap pada bentuk layanan yang itu-itu saja. Bukan berarti era warung tenda atau lesehan akan berakhir karena kehadiran food truck. Namun, nongkrong sembari mengerumuni mobil besar berisi berbagai jenis makanan segar langsung olahan dapur berjalan tentu jadi daya tarik yang sulit ditolak siapa pun.

Pertama, kehadiran bus, truk, atau mobil yang dimodifikasi menjadi begitu cantik, lucu, dan unik jelas bukan pekerjaan kacangan. Ada sentuhan seni, barang berkualitas, dan penerapan teknologi, sesuatu yang banyak digandrungi kaum kelas menengah urban.

”Indonesia termasuk yang tertinggi pertumbuhan kelas menengahnya. Kelas ini mereka yang mampu membelanjakan 2-20 dollar AS per hari. Ciri-ciri kelas ini adalah mereka senang dilayani, mencoba hal baru, tahu sedikit banyak tentang tren di luar negeri, dan ingin merasakan sensasinya di sini,” katanya.

Aris melihat pemerintah daerah atau pihak swasta pantas memberikan ruang bagi berkembangnya food truck meski diakui, keberadaan food truck secara individu memang belum berpotensi menjadi sektor yang mendatangkan pendapatan bagi pemerintah daerah.

”Tapi, coba deh, kawasan seperti Taman Monas itu sekali waktu dibuka untuk menjadi tempat para pengusaha food truck berkumpul. Parkir dikelola, kutipan ringan untuk penggunaan tempat, dan disiapkan kamar kecil mobil untuk pengunjung. Tercipta destinasi wisata kuliner yang asyik dan pasti dicari orang,” tambahnya.

Terlebih jika pemodal besar turut melihat potensi bisnis ini. Sangat mungkin terjadi perkembangan food truck di Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia makin pesat. Di AS saja kini ada sekitar tiga juta food truck aktif melayani konsumen.

Apresiasi tinggi patut disematkan kepada para pelopor food truck di negeri ini. Tanpa inisiatif dan inovasi Puput, Griselda, Felix, dan wirausaha muda lain, orang Indonesia mungkin cuma mengenalnya di layar televisi atau film. (Mukhamad Kurniawan/Neli Triana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com