Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negeri yang Terus Berlari Kencang

Kompas.com - 04/10/2014, 14:52 WIB

Felix Moos dalam artikel Korea Globalizes: A Tiger Cub Growing (1988) menuliskan, perlindungan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan sering kali berupa hak monopoli yang ekstrem. Namun, dengan cara itu, beberapa perusahaan lokal menjelma jadi perusahaan besar dan dikenal di tingkat global, seperti Posco, Hyundai, KIA, Samsung, Daewoo, dan LG.

Felix menambahkan, selain kepemimpinan yang kuat, ada faktor lain yang menentukan keberhasilan Korsel, yakni Amerika Serikat. Di awal pembangunan Korsel, AS menggelontorkan banyak uang dan gagasan. ”Tanpa AS dan Jepang, Korsel tidak mungkin bisa bangkit dari perang dan konflik dengan Korut,” tulis Felix.

Hebatnya, setelah jadi negara industri, Korsel bisa mengubah posisinya dari klien AS dan Jepang menjadi kompetitor utama. Seperti dikutip dari AFP edisi 8 Juni 2014, Samsung kini menguasai 25,2 persen pasar ponsel pintar dunia, mengalahkan produk AS, Apple, yang menguasai 11,9 persen. Adapun LG mendesak ke atas sebagai peringkat kelima dengan penguasaan pasar 4,9 persen.

Gambaran di atas menunjukkan faktor internal tetap yang lebih menentukan kemajuan Korsel, utamanya kualitas sumber daya manusia negeri itu. Profesor Park Sang-il menjelaskan, sejak awal membangun negeri, Korsel sadar bahwa mereka hanyalah negara miskin, dengan penduduk yang juga miskin. Maka, satu-satunya cara agar bisa bertahan adalah dengan meningkatkan kualitas SDM.

Pada periode 1980-an dan 1990-an, lanjut Sang-il, banyak anak-anak muda yang dikirim ke AS dan Jepang untuk belajar, terutama tentang teknologi tinggi. Sang-il adalah salah seorang di antara mereka. Ia berangkat ke AS untuk melanjutkan studi pascasarjana strata dua dan doktor di bidang elektronika.

Setelah menyerap banyak ilmu dan pengalaman bekerja di bidang semikonduktor di AS, ia kembali ke Korsel dan bekerja di Samsung. Selanjutnya, ia menjadi salah satu dari sejumlah orang penting di balik kesuksesan Samsung dalam mengembangkan sejumlah teknologi telepon pintar.

Di ruang kerja yang sedikit berantakan, ia menunjukkan beberapa peralatan teknologi tinggi hasil rancangannya. ”Ini belum diluncurkan,” kata mantan Senior Vice President Samsung (1995-2006) yang memegang 17 hak paten di AS dan 32 hak paten internasional tersebut.

Jalan serupa ditempuh Lee Soo-man, mantan penyanyi yang memutuskan merantau ke AS untuk mempelajari industri hiburan, kurun 1980-an. Pada 1990-an, ia kembali ke Korsel dan jadi otak di balik ekspansi K-Pop yang memicu histeria jutaan anak muda dari Asia hingga Amerika. Tiba-tiba saja industri musik Korsel yang hingga awal 1990-an belum terdengar gaungnya, awal 2000-an, memicu kehebohan di banyak negara.

Dari sini, banyak pengamat menyebut K-Pop sebagai penanda lompatan kedua Korsel. Negeri itu tidak lagi sekadar mengekspor produk manufaktur, tetapi juga produk budaya pop, citra, dan imajinasi Korea ke dunia global.

Dan, pengaruh Korsel benar-benar terasa kehadirannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita makin terbiasa memakai ponsel pintar Samsung, mesin cuci dan AC LG, mobil Hyundai, belanja di Lotte Mart, merawat wajah dengan BB cream korea, hingga mengunyah kimchi dan roti korea. (Budi Suwarna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com