Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia pada Sebuah Kapal

Kompas.com - 27/12/2014, 12:34 WIB

Pemandangan berbeda terlihat KM Dobonsolo tujuan Jayapura-Manokwari. Kapal berkapasitas 2.118 penumpang itu terasa sepi pada bulan lalu, terutama di dek kelas I dan kelas II yang berkapasitas 132 orang. Ruang di kelas ini lebih terlihat seperti penginapan ketimbang sebuah kapal. Kamarnya berukuran sekitar 4 meter x 3 meter. Ada dua kasur yang terpisah sekitar 0,5 meter. Di antara kasur terdapat jendela dan nakas. Ada pula lemari pakaian serta kamar mandi siram dengan air hangat-dingin dan toilet duduk.

Di KM Kelud yang juga dioperasikan Pelni dengan rute Tanjung Priok-Tanjungbalai Karimun-Belawan, wajah kapal yang berbeda sudah terlihat saat penumpang menjejak kaki di atas kapal. Sebuah band yang memainkan lagu secara live menjadi ucapan selamat datang. Para anak buah kapal tak segan memberikan ucapan salam dan menawarkan bantuan jika ada pengunjung yang kebingungan mencari tempat tertentu.

KM Kelud yang berkapasitas 2.000 penumpang itu baru saja direnovasi. Biayanya mencapai Rp 8 miliar. KM Kelud adalah versi baru kapal-kapal Pelni pada masa mendatang seiring rencana Pelni menjadikan kapal-kapalnya sebagai kapal pesiar kecil yang akan mengantar wisatawan ke tempat-tempat wisata di sepanjang jalur yang dilewati.

Sejumlah perbaikan dilakukan. Di kelas ekonomi, misalnya, meski tempat tidurnya tetap berjajar-jajar, lantai berlapis plastik warna krem yang menjadi alas tempat tidur membuat ruangan terlihat lebih rapi dan bersih. Di beberapa sudut dipasang televisi layar datar. Di setiap kaki tempat tidur terdapat stop kontak listrik agar penumpang dapat mengisi daya peralatan elektronik mereka, khususnya telepon genggam.

Saat kapal berlayar, penumpang dimanjakan dengan beberapa fasilitas untuk menikmati perjalanan. Di bagian buritan, tepatnya di dek 8 atau dek yang paling tinggi, kafetaria menjadi salah satu tempat untuk menikmati laut lepas, termasuk matahari terbit keesokan harinya atau juga matahari tenggelam.

Rapat di kapal

Direktur Utama PT Pelni (Persero) Sulistyo Wimbo Hardjito menuturkan, renovasi toilet menjadi prioritas renovasi KM Kelud. Untuk perbaikan semua toilet yang berjumlah lebih dari 90 buah, anggarannya mencapai Rp 3 miliar. Hasilnya, toilet jongkok diganti dengan toilet duduk. Air juga tidak lagi menggenang karena perbaikan instalasi pipa.

”Malah tidak hanya kapalnya, tetapi juga SDM kapal. Saat kapal direnovasi, awak kapalnya juga dilatih. Mereka dilatih kesamaptaan di Lembaga Pendidikan Rindam IV/Diponegoro serta pelatihan tentang keramahtamahan,” papar Wimbo. Untuk tahap pertama, paket perjalanan wisata ke Raja Ampat dan Wakatobi sudah ludes terjual dan segera direalisasikan pada akhir tahun ini.

Wimbo berjanji, setelah KM Kelud, semua kapal penumpang PT Pelni (Persero) yang berjumlah 25 buah juga akan direnovasi sehingga memungkinkan kapal menjadi tempat pertemuan atau rapat perusahaan. ”Kalau rapat di kapal, orang tidak bisa kabur. Mau kabur ke mana memangnya. Ke laut? Jadi pasti efektif rapatnya,” kelakar Wimbo.

Setidaknya, langkah kecil sudah dimulai. Sebuah kapal akan menjadi saksi bagaimana Indonesia sebagai negara yang didominasi ribuan pulau pantas menggenggam kejayaannya di lautan. (N ARYA DWIANGGA MARTIAR/MUKHAMAD KURNIAWAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com