Daun pohon bodhi, menurut dia, adalah sesuatu yang sangat ”khas” Candi Borobudur. Pohon ini memang hanya banyak ditemui di sekitar Candi Borobudur dan Mendut.
Ide ini pun muncul karena Zuki sebelumnya sering berjualan aneka bibit pohon, termasuk bibit pohon bodhi. Melihat penampang daunnya, dia pun yakin daun bodhi akan tampak bagus jika ”dikuliti”, dibiarkan tinggal tulangnya saja. Kebetulan, semasa kecil, Zuki sering ”menguliti” aneka macam daun.
Agar kulitnya terlepas, daunnya direndam dalam lumpur. Jika jumlah yang direndam mencapai 100 daun atau kurang, perendaman perlu waktu sekitar dua minggu. Namun jika jumlahnya lebih dari 1.000 lembar, perlu waktu hingga sebulan. Perhitungan waktu itu pun harus saksama dan hati-hati.
”Jangan sampai merendam daun lebih dari sebulan, karena kondisi daun nantinya pasti hancur,” ujarnya.
Setelah direndam, daun pun dibersihkan, diberi pemutih sehingga tinggal tersisa bagian tulang. Proses ini juga membutuhkan kesabaran. Jika dilakukan terburu-buru dan tidak hati-hati, daun dengan mudah sobek.
Tahun 2002, karya pertamanya pun dibuat. Ketika itu, daun yang telah dikuliti tersebut dibuat hiasan gantungan kunci dan dijual di kawasan sekitar Candi Mendut. Hiasan unik ini pun menarik perhatian seorang turis asal Korea.
”Turis itu mengatakan karya saya bagus, tapi lebih bagus lagi jika di atas daun diberi hiasan berupa lukisan,” ujarnya.
Zuki pun mencari contoh karya yang dimaksud turis tersebut melalu internet. Dia pun menemukan bahwa lukisan di atas daun bodhi banyak dibuat oleh seniman di Jepang, dan proses pelepasan bagian kulit daun banyak yang memakai obat-obatan kimia.
”Saya pernah mencoba melepaskan kulit daun dengan menggunakan soda kue, dan akhirnya justru gagal karena daun justru remuk. Belajar dari pengalaman itu, saya pun jera menggunakan obat-obatan kimia,” ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.