Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli: Sabang, Sebongkah Tanah Turun dari Surga

Kompas.com - 14/02/2015, 09:21 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

Apa harapan Anda terhadap pariwisata Sabang?

Harapan saya, jumlah pengunjung atau wisatawan yang datang ke Sabang bisa meningkat. Kami tak ingin menjadikan Sabang sebagai kota industri yang menghasilkan limbah. Udara saat ini agak berkabut, itu asap dari pembakaran lahan di provinsi tetangga.

Sabang bebas asap. Kalau ada warga bakar sampah, kita tegur. Ambisi saya, semakin tahun kunjungan wisatawan semakin naik, dan ekonomi masyarakat juga semakin meningkat.

Jualan utama Sabang adalah panorama alam, baik darat maupun laut, untuk diving dan snorkeling. Pusat juga membantu perkembangan pariwisata Sabang. Kami pernah menggelar Sabang Regatta dan Jazz Festival. Peran media sangat membantu dalam mempromosikan Sabang sehingga kami rasakan Sabang lebih bagus, kunjungan wisatawan makin bertambah.

Saat nantinya banyak wisatawan datang ke Sabang, apakah Pemkot Sabang sudah mengantisipasi mengenai keberadaan hotel, penyediaan listrik, toko suvenir, dan air bersih?  

Sudah ada beberapa pengusaha dari Sabang dan Aceh serta Kadin untuk membangun hotel. Perusahaan dari Jakarta juga berencana membangun hotel dengan 200 kamar. Kami memberikan fasilitas berupa kemudahan perizinan. Saat ini baru tersedia 1.400 kamar di Sabang.  

Untuk kebutuhan listrik, kami memiliki 6,3 MW dan baru terpakai 4,2 MW. Nantinya akan terpasang lagi sebesar 6 MW. Masih banyak sisa. Sementara itu, untuk pengembangan sumber daya manusia di bidang perhotelan, kami sudah meminta DPR RI untuk mendukung pembangunan sekolah pariwisata di Sabang.

Bagaimana perkembangan kunjungan kapal pesiar ke Sabang?

Untuk wisatawan kapal pesiar, Sabang memiliki keunggulan kedalaman laut kita (yang mencapai) 25 meter dan kapal langsung sandar. Biasanya wisatawan kapal pesiar turun ke darat dan berkeliling selama 8 jam atau setengah dari Pulau Weh untuk berwisata. Kebanyakan, kapal pesiar dari Eropa. Di Sabang ada dua tempat untuk mandi bikini bagi turis asing, yakni di Sumur Tiga dan di Gapang. Mereka merasa nyaman bisa berjalan-jalan di pantai dan tidak ada yang mengganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com