Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solok Selatan Kembangkan Wisata Rumah Gadang Panjang

Kompas.com - 20/02/2015, 10:34 WIB
PADANG ARO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), berencana mengembangkan obyek wisata budaya rumah gadang panjang 21 ruang di Kecamatan Sangir Batang Hari.

"Rumah gadang panjang 21 ruang, serta kawasannya berpotensi untuk dikembangkan karena hanya ada di Solok Selatan sebagai obyek wisata budaya," kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Solok Selatan, Doni Hendra di Padang Aro, Kamis (19/2/2015).

Dalam mengangkat potensi wisata budaya rumah gadang panjang 21 ruang yang berada di Nagari (desa adat) Abai, menurut Doni, perlu didukung dengan kesenian tradisional asli daerah itu yang selama ini masih terjaga kelestariannya, seperti batombe dan silat pangean.

"Saya telah melakukan pertemuan dengan Wali Nagari Abai dan masyarakat setempat, mereka mendukung pengembangan obyek wisata rumah gadang panjang 21 ruang," katanya.

Selain itu, lanjut Doni, dengan adanya perkebunan manggis yang berada di Nagari Ranah Pantai Cermin, yang tak jauh dari kawasan rumah gadang panjang, juga akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah itu.

"Perkebunan manggis dan rumah gadang panjang bisa menjadi paket wisata," katanya.

Dia menambahkan, rencana pengembangan wisata budaya rumah gadang panjang 21 ruang tersebut pada 2016.

Doni menyebutkan, pada 2015 pemerintah daerah setempat tengah melakukan pengembangan obyek wisata Kawasan Saribu Rumah Gadang yang berada di Kecamatan Sungai Pagu.

Saat ini, obyek wisata yang berada di Nagari Koto Baru tersebut telah dilengkapi dengan penginapan atau home stay sebanyak enam buah yang menggunakan rumah gadang milik warga setempat.

Dalam pengelolaan kawasan Seribu Rumah Gadang ke depannya, akan diserahkan ke pemerintah nagari setempat karena pengembangan lebih lanjut akan menonjolkan kearifan lokal.

"Arahnya nanti adalah nagari wisata yang menjual kearifan lokal, keseharian, budaya, kesenian warga setempat. Karena yang lebih mengenal adalah pemerintah nagari, maka pengelolaanya akan kami kembali ke nagari," katanya.

Dengan diserahkannya pengelolaan ke pemerintah nagari, tambah Doni, diharapkan penataan kawasan Seribu Rumah Gadang akan lebih baik. Selain itu bisa berkembang para perajin di daerah itu untuk menjual cinderamata dalam upaya meningkatkan perekonomian keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com