"Penerbangan dari luar negeri baru dilayani dua maskapai penerbangan, yakni AirAsia dari Kuala Lumpur, Malaysia, dan Silk Air dari Singapura," katanya pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT XL Axiata Tbk, terkait promosi pariwisata dan produk kerajinan, di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (25/2/2015).
Demikian juga dengan konektivitas penerbangan Garuda dari Denpasar juga masih dirasa kurang karena hanya dilayani dua kali sehari. "Penerbangan memang masih menjadi masalah kami untuk mengembangkan pariwisata NTB," ujarnya. (Baca juga: Pemprov NTB Benahi Destinasi Wisata)
Meskipun demikian, menurut Faozal, pihaknya tetap berupaya untuk menggarap pasar wisatawan mancanegara, seperti Australia. Hal itu dilakukan karena melihat jumlah kursi penerbangan dari Negeri Kanguru itu ke Bali mencapai 700 hingga 800 kursi per hari.
Disbudpar NTB juga sedang menggarap potensi wisatawan dari negara-negara di kawasan Asia, seperti Hongkong, Taiwan dan Tiongkok.
"Kami terus mencari pasar potensial, untuk itu harapan kami melalui kerja sama dengan PT XL Axiata, pariwisata NTB bisa dipromosikan agar bisa sejajar dengan destinasi wisata lainnya di Indonesia," katanya.
Pada kesempatan itu, Faozal juga mempromosikan peringatan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora, di Kabupaten Dompu dan Bima, Pulau Sumbawa, yang akan diperingati pada April 2015 dengan tema "Tambora Menyapa Dunia".
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.