Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Jepang, Perang Melawan Kesan Mahal

Kompas.com - 14/03/2015, 16:42 WIB

Menurut Direktur Eksekutif JNTO Jakarta Katsuhisa Ishizaki, stigma itu terlalu berlebihan. Alasannya, selama ini banyak juga hotel dan barang murah di Jepang dengan kualitas yang baik. Misalnya, Asakusa Hotel Wasou yang letaknya hanya 15 menit berjalan kaki dari Stasiun Asakusa dan Tokyo Skytree serta Kuil Senso-ji tarifnya Rp 248.000-Rp 495.000 per malam.

Ada pula hotel khusus backpacker yang menyediakan kamar seharga Rp 406.000 per malam. Hotel-hotel ini sekalipun murah, tetapi bersih dan dilengkapi televisi kabel dan Wi-Fi gratis. ”Itu tidak hanya ada di Tokyo, tetapi tersebar di sebagian besar kota di Jepang,” kata Ishizaki.

Demikian pula untuk barang murah tetapi berkualitas juga banyak dijual di Jepang. Misalnya, di pusat perbelanjaan Solomachi yang terintegrasi dengan Tokyo Skytree. Lalu di Backstreet Asakusa, di mana di sepanjang jalan utama menuju Kuil Sensoji dipenuhi toko suvenir yang tersebar hingga ke pelosok gang. Di sini, dijual suvenir dengan harga terjangkau.

Bahkan, hampir semua kota di Jepang juga memiliki restoran yang menyajikan makanan khas Jepang dengan harga murah. Kuncinya, wisatawan perlu mencari informasi melalui mesin pencari data atau pihak- pihak yang diyakini mampu menjawab kebutuhan itu.

Satu hal pasti Jepang termasuk salah satu negara dengan tingkat kriminalitas terendah. Ke mana pun dan jam berapa pun Anda pergi, baik sendirian maupun beramai-ramai, tidak perlu khawatir. Jika ada barang yang tertinggal di tempat umum, dijamin tetap ada di tempat semula. Jika ada yang menemukan, barang itu akan dapat kembali kepada pemiliknya.

Selain itu, transportasi di Jepang sangat efisien (bandara terkoneksi dengan stasiun kereta api dan perusahaan kereta api pun bersinergi dengan perusahaan bus wisata), bersih, dan tepat waktu. Tidak perlu takut kesasar karena walau tidak banyak orang Jepang yang tidak bisa berbahasa Inggris, masyarakatnya selalu bersedia dimintai petunjuk arah.

”Jadi, anggapan biaya hidup Jepang mahal sehingga sulit bagi wisatawan menyisihkan uang untuk berbelanja atau melakukan perjalanan di banyak tempat tidak sepenuhnya benar. Buktinya ada yang murah, bahkan keberadaan wisatawan selama di Jepang dijamin aman dan nyaman," ujar Ketua Federasi Ekonomi Kyushu Yutako Aso. (Jannes Eudes Wawa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com