Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yap Cun Teh, Pelestari Kue Keranjang

Kompas.com - 18/03/2015, 08:27 WIB

Cun Teh mengatakan bahwa keluarganya, termasuk enam adik dan kakak, tidak keberatan dengan keputusannya berjualan kue keranjang. Pasalnya, pekerjaan Cun Teh adalah petani. Ia menanam sendiri beras ketan yang digunakan sebagai bahan baku kue keranjang tersebut. Dari sawahnya yang seluas 1 hektar, ia bisa memanen 3 ton beras ketan setiap panen. Jadi, dari segi produksi, ia relatif tidak perlu memutar otak untuk mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan.

Setiap tahun, Cun Teh memanen beras ketan dua kali, yaitu sebelum Idul Fitri dan Sin Cia. Untuk Idul Fitri, ia memasok kue keranjang ke toko-toko di Kota Tangerang. Sementara untuk Sin Cia, ia hanya menerima pesanan. Pesanan datang dari berbagai penjuru Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, hingga Serpong. Waktu pemesanan hanya sampai 15 hari sebelum Sin Cia. Waktu pemesanan ini penting sebab Cun Teh tidak mau membuat kue di luar kemampuannya sehingga hasilnya tidak maksimal. Kelima anaknya yang sudah mandiri dan berkeluarga pun rutin pulang untuk membantu ayah mereka membuat kue-kue pesanan.

”Setiap Sin Cia, kami membuat 5 ton kue keranjang dalam waktu dua pekan. Setiap hari ada 200-500 kue keranjang yang diproduksi,” papar Cun Teh.

Untuk itu, selain anak dan cucu, Cun Teh juga mempekerjakan tenaga pembantu. Total, ada 16 orang yang berjibaku membuat kue keranjang di dapur rumah Cun Teh.

Tradisional

Cara membuat kue keranjang yang dilakukan Cun Teh masih tidak berubah sejak dekade-dekade sebelumnya. Masih dimasak di atas tungku kayu bakar. Karena itu, api harus diatur dengan saksama. Proses menuang adonan ke cetakan pun dilakukan sendiri oleh Cun Teh. Ia mengungkapkan, penuangan adonan ke cetakan ini juga membutuhkan keahlian khusus. Kalau tidak, kuenya bisa bocor dan menggumpal.

Menurut Cun Teh, ia tidak akan mengubah cara tersebut karena ia berprinsip setia kepada citarasa kue keranjang buatannya. Metode tersebutlah yang sesuai dengan makna kue keranjang bagi budaya Tionghoa di Indonesia.

”Kalau anak saya nanti meneruskan usaha ini, mereka ingat cara kuno ini yang bikin mereka semua bisa jadi sarjana,” katanya sambil terkekeh. (Laraswati Ariadne Anwar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com