Pesanggrahan Muntok dikenal dengan Wisma Ranggam. Pesanggrahan Muntok dibangun tahun 1827 oleh Banka Tin Winning (BTW), sebuah perusahaan tambang timah pada masa kolonial Belanda yang dijadikan sebagai tempat peristirahatan karyawan perusahaan timah tersebut.
Bung Karno menempati Pesanggrahan Muntok karena tak tahan dengan hawa dingin Pesanggrahan Menumbing. Bersama Agus Salim, Bung Karno menempati Pesanggrahan Muntok pada tanggal 6 Februari 1949 hingga 6 Juli 1949.
Tempat ini merupakan lokasi serah terima Surat Kuasa Kembalinya Pemerintahan RI ke Yogyakarta dari Ir Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada Juni 1949. Surat kuasa tersebut di konsep oleh Bung Hatta di Pesanggrahan Menumbing dan diketik oleh Abdul Gafar Pringgodigdo.
Jauh sebelum masa itu, pesanggrahan ini adalah tempat pengasingan seorang bangsawan dari tanah Jawa yaitu Pangeran Ario Pakuningprang oleh Belanda pada bulan Februari 1897. Pangeran Ario adalah cucu dari Sri Pangeran Paku Alam II dari Kesultanan Yogyakarta yang diasingkan Belanda karena menolak memerangi Aceh dan malah berbalik menyerang pasukan Belanda.