Desain Kunstkring mengikuti prinsip arsitektur rasionalis yang dikenal sebagai New Hindia Style yang pada dasarnya menggabungkan unsur-unsur tropis. Bentuk bangunan yang dicat putih ini lebih mengedepankan pendekatan fungsional dengan mengurangi elemen dekorasi. Pintu dan jendela di Gedung Kunstkring dibuat tinggi sehingga memungkinkan ventilasi silang untuk mendinginkan ruangan.
Begitu memasuki pintu muka, pengunjung masuk ke lorong menuju ruang yang diberi nama Ruang Diponegoro. Sebuah lukisan berjudul ”The Fall of Java” berukuran 9 x 4 meter memenuhi salah satu dinding ruangan. ”The Fall of Java” menjadi lukisan ketiga di dunia—setelah lukisan karya JW Pieneman dan Raden Saleh—yang berkisah tentang sejarah penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Belanda yang mengakhiri Perang Jawa (1825-1830).
Ruang Diponegoro kini berfungsi sebagai restoran. Sajian makanan di restoran cukup unik dengan konsep rijsttafel, yaitu penyajian makanan berurutan yang dikenalkan oleh Belanda sekitar tahun 1910. Tugu Kunstkring menyajikan rijsttafel Betawi menggunakan musik tradisional dengan pelayan memakai pakaian tradisional Betawi era 1910-an. Rijsttafel ini antara lain pernah dicicipi oleh Victoria Beckham.