Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosi Lewat Ikan Tuhuk

Kompas.com - 05/07/2015, 10:12 WIB

Kini, usaha yang dirintis dengan modal Rp 60 juta dari hasil kerja di restoran Sari Kuring tersebut bisa menghidupi istri dan ketiga anaknya. Dalam sehari, Edi bisa mengantongi keuntungan bersih sekitar Rp 2 juta.

Semula, Edi sempat menyandang label sebagai satu-satunya penjual sate ikan blue marlin. Namun, belakangan, muncul satu rumah makan yang juga menjual hasil laut khas kabupaten termuda di Lampung itu. Akan tetapi, berbeda dengan Edi yang setiap hari menyediakan sate ikan tuhuk, rumah makan tersebut hanya menjual sate ikan tuhuk apabila ada pesanan.

Kendala

Dalam berusaha, salah satu kendala terbesar yang dihadapi Edi adalah listrik. Wilayah Pesisir Barat memang kerap mengalami pemadaman aliran listrik. Kondisi itu membuat Edi kesulitan menyimpan ikan-ikan di dalam lemari pendingin.

”Beberapa waktu lalu, sempat mati listrik beberapa hari. Mau tidak mau, saya harus membuang 23 ikan kakap dengan berat total sekitar 11 kilogram dan lima porsi sate ikan tuhuk. Saya tidak ingin ikan hasil masakan saya sampai ke tangan pelanggan dalam keadaan tidak segar,” ujarnya.

Bagi Edi, kunci sukses dalam usaha kuliner ini adalah keluarga. ”Satu hal yang jadi prinsip saya, jangan ada konflik dengan istri atau anak. Sama seperti petani, mereka pasti tidak bisa panen dengan maksimal saat sedang gundah gulana karena urusan keluarga. Keluarga itu penting,” ujar suami dari Yenti Misnoni itu.

Dari usahanya itu, Edi bisa membeli tanah di samping warungnya. Rupanya, darah bisnis sudah mengalir deras di tubuh Edi. Tak cukup dengan rumah makan sate ikan tuhuk, di atas lahan tersebut Edi juga membuat penginapan bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai di Pesisir Barat.

Usaha sate ikan tuhuk milik Edi bukan hanya mengejar keuntungan. Melalui tangan dinginnya, secara tidak langsung Edi juga mempromosikan ikan blue marlin sebagai komoditas dari Kabupaten Pesisir Barat.

Edi tak segan-segan memotivasi anak-anak muda di daerahnya untuk berkreasi menciptakan makanan dari ikan blue marlin. Ia berharap olahan masakan dari ikan blue marlin menjadi daya tarik wisata kuliner dan makanan khas dari Kabupaten Pesisir Barat. (Angger Putranto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com