Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mamma Mia...", Asyiknya Menjadi Bagian ABBA

Kompas.com - 09/07/2015, 09:26 WIB
Wisnubrata

Penulis

Mamma mia, here I go again

My my, how can I resist you?

SEPENGGAL lirik lagu milik grup ABBA itu tentu tidak asing di telinga kita.  Lirik itu pula yang mewakili perasaan para pecinta ABBA untuk tidak melewatkan ABBA The Museum saat berkunjung ke Stockholm, Swedia, negara tempat grup legendaris itu berasal.

Ya, mengunjungi Stockholm rasanya kurang lengkap kalau tidak mampir ke museum-museum yang ada di kota itu. Ada berbagai pilihan museum, misalnya museum biologi, museum sejarah Nordic, museum vodka, dan tentu saja museum ABBA.

Hari Selasa (23/6/2015), kami rombongan dari Volvo Trucks Indonesia berkesempatan mengunjungi museum ABBA yang berada di daerah Djurgarden, Stockholm. Jarum jam menunjukkan pukul 09.30 saat kami turun dari bus dan sampai di depan museum.  Namun ternyata museum baru dibuka pukul 10.00.

Untung hari itu matahari bersinar cerah, sehingga kami bisa menghangatkan badan di bangku-bangku di luar museum yang digunakan juga sebagai kafe. Sambil menunggu, beberapa pengunjung lain juga berfoto dengan poster personel ABBA yang bagian mukanya bolong, sehingga bisa diganti dengan muka kita.

Kompas.com/Wisnubrata Museum ABBA di Stockholm, Swedia.

Tepat pukul 10.00, museum pun dibuka. Lagu-lagu ABBA seperti Dancing Queen, Honey Honey dan Chiquitita menyambut para pengunjung. Sejenak emosi saya dibawa ke kenangan masa kecil saat kakak sering memutar lagu-lagu itu menggunakan kaset dan tape sederhana. Mulut saya pun mulai komat-kamit ikut menyanyikan lagu-lagu yang  baru saya pahami liriknya saat ini.

Untuk masuk museum, pengunjung bisa membeli tiket seharga 200 krona atau sekitar Rp 300.000. Di dalam museum yang berada di bawah tanah itu para pengunjung disambut dengan berbagai cuplikan konser dan klip lagu-lagu ABBA. Kami seperti diajak mengenang kembali masa-masa emas grup kebanggaan Swedia itu.

Memasuki ruang selanjutnya, berbagai benda peninggalan para personel ABBA dipajang. Pernak-pernik itu bercerita mulai dari pertemuan Agnetha Faltskog dengan Bjorn Ulvaeus yang kemudian bertunangan dan menikah. Lalu perjumpaan keduanya dengan Benny Anderson dan Anni-Frid Lyngstad dalam sebuah pentas di Swedia. Kecocokan keempatnya kemudian mengantar mereka membentuk grup bernama ABBA, singkatan dari nama-nama empat orang yang kemudian menjadi pasangan itu.

Kompas.com/Wisnubrata Berbagai kostum dan perlengkapan yang pernah dipakai grup band ABBA disimpan di Museum ABBA di Stockholm, Swedia.

Di dalam museum dipajang mobil-mobil yang dahulu mereka gunakan, berbagai macam alat musik, kostum berbagai rupa, tiruan studio yang ditata seperti aslinya, tiruan ruang rias lengkap dengan alat-alat riasnya, berbagai benda yang digunakan dalam pemotretan sampul album, hingga potongan-potongan berita tentang ABBA.

Namun tidak hanya memamerkan barang-barang memorabilia, museum ABBA juga mengajak pengunjung merasakan suasana panggung dengan bernyanyi bersama para personel ABBA. Ada juga ruang dengan lampu-lampu warna-warni yang mengingatkan kita pada ruangan-ruangan disko tahun 80-an. Atau ruang di mana pengunjung bisa menari mengikuti gerakan para personel ABBA, lengkap dengan kamera yang merekam kita dan hasilnya bisa diunduh di situs museum.

Tentu kami yang jauh-jauh datang dari Indonesia tidak melewatkan berbagai kesempatan itu. Bergantian kami menjajal panggung bersama hologram Agnetha, Bjorn, Benny dan Anni-Frid. Teks Mamma Mia dan Dancing Queen ada di hadapan kami. Lagu diputar, dan jadilah kami tampil sepanggung dengan ABBA!

Di bagian lain pengunjung berkesempatan juga melihat perkembangan musik di Swedia, mulai tahun 40-an hingga yang paling modern. Di situ dipajang juga beberapa barang milik grup rock Europe yang berasal dari Swedia.
Kompas.com/Wisnubrata Di Museum ABBA, pengunjung bisa bernyanyi bersama hologram para personel ABBA

Keluar dari museum, kami disambut toko cinderamata yang menjual berbagai barang tentang ABBA. Mulai dari kaos, replika kostum, topi, gantungan kunci, poster, cakram, CD dan barang-barang lain disediakan. Sulit rasanya tidak membawa sesuatu dari situ setelah merasa begitu dekat dengan ABBA, apalagi merasa menjadi bagian dari grup itu.

Menjelang siang, kami meninggalkan museum dengan lagu-lagu yang masih terngiang-ngiang di kepala. Tak disadari, beberapa di antara kami berjalan sambil bersenandung dan menari mengikuti irama Dancing Queen..

You can dance, you can jive, having the time of your life...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com