Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelapa dan Tradisi Lebaran di Lampung Barat

Kompas.com - 19/07/2015, 18:26 WIB
Tradisi Malaman dipersiapkan sejak siang pada hari terakhir puasa. Anak-anak dan remaja laki-laki akan menyusun batok-batok kelapa itu di halaman depan rumah.

Batok kelapa lebih dahulu dilubangi dengan alu. Setelah itu, batang cabang dari pohon kopi ditancapkan ke tanah. Batok kelapa yang sudah berlubang tadi disusun di batang kopi hingga menjulang setinggi 1 meter atau bahkan lebih.

Sepulangnya dari shalat, anak-anak dan remaja membakar sabut kelapa tersebut. Api pun mulai menjalar dari atas hingga ke bawah ”menara sabut kelapa”.

”Apinya harus dijaga om, jangan sampai mati. Kadang harus saya tiup biar baranya jadi api. Kadang harus saya siram minyak tanah biar apinya membesar,” kata Zikri Ricko Mulhaq (11).

Sabut kelapa

Malam itu, Ricko dan rekannya, Rabel Anoval (8), tampak asyik membakar sabut kelapa. Ada dua tumpukan sabut kelapa di depan rumah Ricko di Sugehan, Kecamatan Liwa, Lampung Barat.

Sesekali mereka menuang minyak tanah untuk membuat api mereka membesar. ”Wow, gede banget apinya, panas, ha-ha-ha,” sorak Rabel kegirangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com