Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Entok Slenget Menyambar Lidah Setiap Penikmatnya...

Kompas.com - 22/07/2015, 09:31 WIB
SLEMAN, KOMPAS.com - Dalam bahasa Jawa, "slenget" berarti menyambar. Kata tersebut yang digunakan oleh Mustanir (46) untuk menamai olahan daging entok yang dia jual.

Dipilihnya kata tersebut karena olahan entok yang dijual sejak akhir 2006 tersebut sangat pedas seperti menyambar lidah setiap penikmatnya.

Di sebuah warung sederhana yang terletak di Pasar Pules, Dusun Pules Lor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Mustanir menjajakan olahan daging entok, yang dia beri nama Entok Slenget Kang Tanir.

Meski letaknya cukup jauh dari pusat kota Yogykarta, tempat tersebut selalu ramai dikunjungi karena kelezatan menu yang disajikan. Bangunan sederhana seluas 5 x 6 meter selalu penuh sesak oleh pengunjung yang antre ingin mencoba entok slenget buatan Kang Tanir.

Dikatakan Kang Tanir, ide awal dia membuka usaha entok slenget karena memang dia gemar memasak. "Dulu bersama teman-teman saya sering masak. Dan ada beberapa teman yang mendorong saya untuk membuka usaha tempat makan," ujarnya.

Akhirnya dia memutuskan untuk membuka tempat makan olahan daging entok, karena di Yogykarta sendiri masih jarang yang menjual masakan daging entok.

TRIBUN JOGJA/HAMIM THOHARI Entok Slenget Kang Tanir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com