Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curug Ibun, "Grand Canyon" Majalengka

Kompas.com - 26/07/2015, 12:09 WIB
”Jika dilihat dari morfologi bebatuan dan karakternya, sungai itu kemungkinan adalah sungai tahap muda. Oleh karena itu, erosi yang terjadi ialah erosi vertikal. Erosi vertikal itu memicu timbulnya celah-celah air dan banyaknya jeram atau air terjun di batuan andesit,” kata Budi, Jumat (5/6).

Bentang alam semacam itu memang sangat digemari untuk kawasan wisata, utamanya wisata khusus seperti arung jeram. Namun, Budi mengingatkan bahwa ada potensi bahaya. ”Pengelola mesti mempertimbangkan keahlian wisatawan dalam berarung jeram. Sebab, arus sungai yang deras amat membahayakan. Kawasan itu sebaiknya untuk wisata minat khusus,” ujarnya.

Setiap 200-500 pengunjung ke lokasi itu. Saat libur, pengunjung ribuan orang. Bagi warga Argapura, sepertinya, Curug Ibun dan lokasi lainnya di kompleks Grand Canyon adalah berkah. (Rini Kustiasih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com