Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana Ke Pulau Siumat, Surga Bagi Perindu Kesunyian

Kompas.com - 01/08/2015, 18:11 WIB

Satu-satunya gedung sekolah adalah SD-SMP satu atap Pulau Siumat. Anak-anak masih sibuk berseragam sekolah di penjemuran cengkeh sebelum lonceng berbunyi.

Saya mengitari pulau itu sepanjang tengah hari. Beberapa anak tampak tidak sekolah. Berbagai alasan mereka lontarkan, ada yang menjaga rumah dan menjaga adik ketika orang tua mereka sibuk.


Bersama aparat desa setempat, saya mendaki tanjakan berbatu. Menuju bukit kecil yang terletak persis di tengah pulau. Di puncak bukit itu, tak ada pemandangan lain kecuali pohon cengkeh dan pohon perkebunan lainnya seperti pisang dan kelapa.


Rombongan ini ingin memperlihatkan sesuatu. Pak Ali, mantan Panglima Laot di Siumat masuk ke semak-semak yang agak tinggi. Saya mengikutinya dari belakang. Saya kaget ketika Ali menujukkan sebuah kima besar tergeletak di permukaan tanah. Di beberapa bagian, saya juga melihat kima besar. Tapi kondisinya sudah pecah dan berserakan.

Menurut Ali, kima ini adalah legenda sesunguhnya dari pulau Siumat. Dia mengisahkan nama Siumat berasal dari kata Pelumat, sebuah daerah di Aceh Selatan. Di Pelumat, ada orang hebat bernama Lam Borek. Orang ini memiliki ilmu batin yang kuat. Namun cinta Lam Borek kepada Siti Leluwat, gadis di Pelumat, bertepuk sebelah tangan.

"Supaya sang puteri mau dijadikan isteri, maka Lam Borek menarik pulau itu dari daratan besar pulau Sumatra. Ketika itulah pulau ini terguling di lautan sehingga kerang laut termasuk kima menempel di berbagai tempat," paparnya.

Menurut Ali, pulau ini merupakan salah satu kawasan konservasi laut di Aceh. Bupati Simeulue telah membuat surat keputusan yang mengatur upaya perlindungan kawasan perairan ini. Penduduk pulau sudah bersepakat untuk tidak melaut pada hari-hari besar.

Suara anak-anak terdengar dari bukit kecil itu. Suara yang ditimpali musik dangdut dari kebun cengkeh. Saya teringat janji untuk mengangkat jemuran bersama Arisman.

(Syafrizaldi, penulis perjalanan tinggal di Aceh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com