Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Olahan Nasi "Maknyus" ala Bondan Winarno

Kompas.com - 30/09/2015, 19:21 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia adalah negara dengan tingkat konsumsi beras paling tinggi di Asia. Setiap daerah dari provinsi hingga ke kabupaten memiliki olahan nasi khasnya masing-masing. Pengamat kuliner Bondan Winarno mendemokan cara pembuatan empat jenis olahan nasi dari Belanda, Betawi, Sunda, dan Manado dalam acara Festival Nasi Indonesia, Senayan City, Jakarta, Rabu (30/9/2015)

"Semua tinggal dicampur dan aduk," terangnya.

Butter Rice Belanda adalah olahan nasi khas Belanda. Nasi yang digunakan adalah nasi putih biasa. Bahan yang diperlukan ialah mentega dan sayuran seperti wortel, jagung, biji-bijian, dan buncis. Jangan salah membedakan mentega dan margarin.

"Kalau margarin itu dari kelapa sawit, kalau mentega dari susu," terang Bondan.

Ada dua jenis mentega yang dapat dipilih mentega asin (salted butter) atau yang biasa. Jika menggunakan mentega biasa, bisa ditambah sedikit garam untuk memberi rasa asin.

"Tapi kalau untuk anak-anak jangan terlalu banyak (garam), lidah mereka masih bagus, jangan dibiasakan beri rasa (tajam)," terangnya.

Sayuran sendiri adalah pilihan. Bondan membiasakan untuk memasukan sayuran ke dalam setiap olahan agar nutrisinya seimbang. Cara membuatnya sederhana, masukan nasi dan semua bahan dalam satu nampan, lalu campur adukan dengan sendok nasi hingga merata. 

Sedangkan Nasi Ulam Betawi Nasi ulam adalah makanan khas orang Betawi. Makanan ini beda dengan nasi uduk, yang selama ini lebih dikenal sebagai makanan khas Betawi. Meski sama-sama wangi, nasi ulam adalah nasi putih yang diberi serundeng, sementara nasi uduk dimasak menggunakan santan.

"Nasi uduk itu aslinya dari Jawa ya, 'sego uduk' namanya, dibuatnya pakai santan," terang Bondan.

Selain nasi putih, bahan yang diperlukan untuk membuat nasi ulum adalah lengkuas, ebi yang disangrai, kacang tanah yang sudah ditumbuk, dan ragam sayuran. Untuk masakan ini Bondan menggunakan sayur kacang panjang yang dirajam halus. Cara memasaknya? Campurkan saja semua, aduk hingga tercampur merata.

"Di Jakarta saya pernah coba ada yang pakai tambahan kacang hijau yang sudah direndam seharian, rasanya itu enak sekali, ada 'crunchy'-nya gitu saat dikunyah," kisahnya.

Biasanya nasi ulam disantap bersama semur tahu, mihun goreng, dendeng manis, cumi asin, dan prekedel. Nasi Cakalang Pampis Manado Sering juga dikenal dengan nasi bakar Manado atau nasi pampis. Ada juga yang bilang nasi cakalang atau nasi tustus. Bahan utamanya nasi putih dan cakalang pampis (abon cakalang).

Seperti biasa, ditambahkan ragam sayuran untuk menyeimbangkan nutrisinya. Bondan menggunakan wortel parut sebagai sayur. Seperti namanya, proses pembuatannya tak semudah menu sebelumnya yaitu dibakar. Dalam demo, Bondan memasukan nasi dalam wadah dan memanaskan dengan kompor listrik.

"Bagian nasi yang menempel di kompor nanti yang agak gosong akan bikin enak, tekstur 'krenyes' itu terasa nanti," terangnya.

Cakalang pampis sebagai bahan utama makanan ini agak sulit didapat. Biasanya orang memesan langsung dari Manado. Untuk itu Bondan memberi tips, "Jangan ragu pesan banyak, asal pastikan simpan di 'freezer' jadi tidak cepat basi cakalangnya."

Sementara Nasi Tutug Oncom merupakan masakan khas Sunda. Konsep utamanya adalah nasi putih diberi sambal oncom. Bahan untuk sambal oncom terdiri dari oncom, cabai rawit, garam, kencur, dan bawang putih. Haluskan semua dan aduk menjadi sambal oncom. Untuk membuat nasi tutug oncom, campurkan saja nasi dengan sambal tutug dan aduk secara merata.

Nasi tutug oncom disajikan dengan tahu goreng, tempe goreng, dan ayam goreng. Sebagai pemanis, di Festival Nasi Indonesia, nasi disajikan dalam piring anyam. Aroma nasinya wangi saat dimakan. Tekstur oncom dengan sambalnya tak terlalu asin, 'pokoke maknyus'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com