Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keramik Ocarina Pemanja Telinga Ini Dulunya Penyiksa Musuh

Kompas.com - 17/10/2015, 14:05 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

Ada juga sistem pelubangan yang memungkinkan nada untuk berpindah satu oktaf, bak sistem saxophone. Dosen Desain Produk Fakultas Desain UPH ini sudah menciptakan beberapa sistem memainkan Ocarina sendiri.

Beda cara mengelola lubang, beda pula cara meniup. Ocarina berbentuk gelas enam lubang yang mendampingi ocarina piala sebelumnya, memiliki lubang peniup pada pegangan gelas. Udara kemudian dialirkan ke lubang nada dan keluar pada bagian bawah gelas.

“Salah cara tiup atau kurang tenaga bisa fals juga,” jelas Geoffrey.

Ayah dua anak ini bahkan mampu mengatur cara peniupannya untuk menghasilkan bunyi tertentu. Saat ia mencontohkan kesekian kalinya, bunyi yang muncul berbeda, tidak merdu melainkan lebih serak dan bergetar.

Kilas balik Ocarina

Kata "Ocarina" pertama kali diperkenalkan di Italia. Jauh sebelum mendapat nama resmi ini, Ocarina dipercaya menjadi salah satu alat musik tertua di dunia yang berasal dari China. Sebelum menjadi bagian dari masyarakat Italia, Ocarina adalah alat yang digunakan orang Amerika Latin untuk menghailkan suara-suara hewan.

Ini sebabnya dalam beberapa game populer masa lalu seperti Legend of Zelda, alat ini digunakan untuk memanggil bantuan dari hewan seperti burung. Beberapa game Jepang seperti Lunar juga menggambarkan Ocarina sebagai alat yang memiliki khasiat penyembuh.

Bahkan, sempat ada yang disebut death whistle, Ocarina yang menghasilkan bunyi orang tersiksa. “Mereka gunakan ini sebelum berperang untuk menjatuhkan mental lawan,” jelas Geoffrey.

Di Italia, Ocarina disempurnakan dan mampu menghasilkan nada diatonik. Lalu berkembanglah Ocarina sebagai alat musik modern. Desain umum yang sering terlihat berbentuk seperti pistol dengan banyak lengung di sana-sini. Namun seniman keramik mulai mengembangkan bentuknya masing-maing, seperti Geoffrey yang memajang dua Ocarina berbentuk gelas miliknya.

Jika ingin coba membuat, pengunjung dapat mengikuti workshop"Ocarina” yang dipimpin langsung oleh Geoffrey tanggal 18 dan 25 Oktober 2015 pukul 10:00 pagi di Museum Seni Rupa dan Keramik. Workshop ini merupakan rangkaian dari pameran dan dapat diikuti gratis. Pengunjung hanya perlu mendaftarkan diri ke up.museumseni@gmail.com dan menentukan tanggal yang dipilih, atau sekadar datang ke pameran untuk mendapat informasi dan pendaftaran.

Pameran Keramik – Identitas akan berlangsung dari tanggal 16-25 Oktober 2015 di Museum Seni Rupa dan Keramik, Wilayah Kota Tua, Jakarta. Ada tiga belas seniman yang memamerkan karyanya. Selain workshop “Ocarina” pengunjung juga dapat mengikuti berbagai workshop lain serta seminar perihal studio keramik. Semua kegiatan dapat diikuti secara gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com