Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Ditiru, Nekat ke Eropa Tanpa Tiket dan Paspor

Kompas.com - 22/10/2015, 16:15 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

Bang Ali berakhir ditangkap petugas imigrasi Bandara Internasional Schiphol Amsterdam. Tak bisa berbahasa Inggris, Bang Ali hanya menjawab setiap pertanyaan dengan kata “school”. Maka ia dipenjara satu hari di sana.

“Biarlah lebih baik daripada jadi patung es di Bandara Schiphol Amsterdam,” kata istri Bang Ali, Suryati yang melanjutkan membaca naskah Bang Ali dalam peluncuran bukunya.

Dalam peluncuran, Bang Ali turut menjadi pendengar saat naskahnya dilanjutkan oleh sang istri. Ia mengaku tak pernah kuat dan selalu ingin menangis setiap mengingat kisahnya menjadi penumpang gelap.

Seluruh kisahnya ini ia curahkan dalam buku autobiografi Penumpang Gelap:Menembus Eropa Tanpa Uang. Menurut Wartawan Senior Kompas, Budiarto Sambazi, buku ini terdiri dari tiga babak: kisah Bang Ali di Jakarta, bagaimana Bang Ali menjadi penumpang gelap, dan kisahnya menjadi tahanan. Setiap babak diceritakan dengan detail dengan narasi yang menarik, sehingga pembaca dapat menangkap situasi saat itu, terutama situasi politik dan ekonomi di Jakarta.

Budiarto Sambazi sendiri adalah teman lama Bang Ali saat di Paris. Budiarto yang saat itu sedang meliput kejuaraan Euro menumpang di tempat Bang Ali. Saat itu tahun 1984 dan Bang Ali sudah mengatakan, “ada rahasia besar yang kelak akan saya bukukan,” kisah Budiarto menirukan ucapan Bang Ali.

Empat puluh tahun sudah Bang Ali menyimpan rahasia ini hingga menjadi buku, banyak rekannya yang terkejut setelah mengetahui cara Bang Ali tiba di Eropa. Sebelum diskusi buku dilanjutkan, Mullyawan Karim mengingatkan,

“Cara Bang Ali ini jangan ditiru, tapi yang terpenting bagi kita adalah semangatnya, membuktikan di mana ada kemauan ada jalan,” terangnya.

Maka muncul pertanyaan, jika Bang Ali dipulangkan dari Amsterdam ke Indonesia, bagaimana Bang Ali bisa tiba dan hidup di Perancis?

“Tunggu saja buku kedua saya,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com