Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melompat dari Jembatan Barito, Sensasinya Seperti "Mati" Sesaat

Kompas.com - 30/10/2015, 18:27 WIB

Para pelompat sebelum terjun dipasangi alat-alat pengaman dulu seperti tali, helm dan sabuk. Dari atas tampak mudah saja, namun setelah dilakukan ternyata sensasinya sangat jauh berbeda. Rasanya nyawa seperti hilang untuk beberapa detik.

"Rasanya seru. Pas melompat rasanya nyawa saya seperti hilang selama beberapa detik. Setelah talinya sempurna menggantung dan saya sudah ada di atas air, baru sadar kalau ternyata saya masih hidup," komentar seorang peserta bridge jumping, Syahrial.

Pengalaman ini baru pertama dialami pria asal Yogyakarta tersebut. Dia mengaku tertantang saat diajak teman-temannya mengikuti acara ini.

jumping
Sensasi berayun-ayun di bawah Jembatan Barito. (Banjarmasin Post/Yayu)

Ketua Umum Impas-B, Halikin Noor juga turut merasakan sensasi ini. Merasakan kehilangan nyawa selama beberapa detik saat melompat menurutnya sangat luar biasa. Dibutuhkan keberanian tinggi untuk melakukan kegiatan yang memacu adrenalin ini.

"Tapi pas sudah menggantung dan bisa menyelupkan kaki di atas air rasanya seru banget. Bisa berayun-ayun gitu. Asyik banget kok," komentarnya.

Kegiatan ini sudah pernah beberapa kali mereka lakukan walau tak rutin. Untuk menggelar kegiatan ini, mereka harus mengantongi izin keramaian dulu dari kantor polisi terdekat.

"Nggak boleh sembarangan kok kalau mau bridge jumping ini. Harus izin ke kantor polisi soalnya terkait keamanan. Apalagi ini bisa dikatakan kegiatan menantang yang cukup berbahaya, benar-benar memacu adrenalin. Peralatan melompat juga harus memadai dan aman," bebernya. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com