Para pelompat sebelum terjun dipasangi alat-alat pengaman dulu seperti tali, helm dan sabuk. Dari atas tampak mudah saja, namun setelah dilakukan ternyata sensasinya sangat jauh berbeda. Rasanya nyawa seperti hilang untuk beberapa detik.
"Rasanya seru. Pas melompat rasanya nyawa saya seperti hilang selama beberapa detik. Setelah talinya sempurna menggantung dan saya sudah ada di atas air, baru sadar kalau ternyata saya masih hidup," komentar seorang peserta bridge jumping, Syahrial.Pengalaman ini baru pertama dialami pria asal Yogyakarta tersebut. Dia mengaku tertantang saat diajak teman-temannya mengikuti acara ini.
Ketua Umum Impas-B, Halikin Noor juga turut merasakan sensasi ini. Merasakan kehilangan nyawa selama beberapa detik saat melompat menurutnya sangat luar biasa. Dibutuhkan keberanian tinggi untuk melakukan kegiatan yang memacu adrenalin ini.
"Tapi pas sudah menggantung dan bisa menyelupkan kaki di atas air rasanya seru banget. Bisa berayun-ayun gitu. Asyik banget kok," komentarnya.
Kegiatan ini sudah pernah beberapa kali mereka lakukan walau tak rutin. Untuk menggelar kegiatan ini, mereka harus mengantongi izin keramaian dulu dari kantor polisi terdekat.
"Nggak boleh sembarangan kok kalau mau bridge jumping ini. Harus izin ke kantor polisi soalnya terkait keamanan. Apalagi ini bisa dikatakan kegiatan menantang yang cukup berbahaya, benar-benar memacu adrenalin. Peralatan melompat juga harus memadai dan aman," bebernya. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)