Sejak saat itu sapaan "julley" amat sering kudengar. Orang-orang Ladakh sepertinya lebih terbuka dalam bertegur sapa.
Seorang bapak yang menggendong anak kecil dan bersama sejumlah anggota keluarga lainnya bahkan mencegatku hanya untuk berfoto dengan meletakkan anaknya di sadel sepedaku.
Setelah beberapa hari sunyi dalam kesendirian dan sering mendapat tatapan penuh curiga, hal ini terasa menyenangkan juga rupanya.
Saat berkemah di samping sebuah corten, tiga kilometer sebelum kota Haniskot, si ibu yang rumahnya ada di dekat corten itu antusias membantu mendirikan tenda sambil berbicara dengan bahasa Inggris terpatah-patah.
Ia memberi tahu di mana harus mengambil air yang layak minum. Tapi karena tempatnya dinilai jauh, ia lalu meminta anaknya mengirimkan satu jeriken besar berisi air ke tendaku. (Bersambung...)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.