Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Cokelat Hadir di Palu

Kompas.com - 20/11/2015, 17:00 WIB
PALU, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Saleh Husin meresmikan pusat pengembangan industri "Rumah Cokelat" di Palu, Sulawesi Tengah. Fasilitas itu dilengkapi dengan sentra desain dan produksi "Rumah Kemasan" untuk memacu penghiliran industri cokelat.

"Jadi tidak lagi berhenti di produksi bahan baku. Pelaku industri dapat menciptakan nilai tambah dan itu pun dilakukan langsung di Palu, salah satu daerah produsen kakao utama di Indonesia," kata Menperin Saleh Husin saat meresmikan Rumah Cokelat dan Rumah Kemasan di Palu, Selasa (17/11/2015), seperti termuat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Pemerintah berharap, keberadaan dua fasilitas ini dapat mendorong diversifikasi produk olahan kakao dan meningkatkan konsumsi cokelat di Indonesia.

Turut hadir Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, Pj. Walikota Palu Hidayat Lamakarate, Dirjen Industri Kecil dan Menengah Euis Saedah, dan Ses Ditjen Industri Agro Kemenperin Enny Ratnaningtyas dan Tim Japan International Cooperation Agency (JICA).

Industri pengolahan kakao dinilai punya peran penting meningatkan devisa, pendapatan dan konsumsi cokelat masyarakat. Konsumsi kakao di Indonesia saat ini masih relatif rendah dengan rata-rata 0,5 kilogram per kapita per tahun, jauh lebih rendah dibanding dengan konsumsi negara-negara Eropa yang lebih dari 8 kg per kapita per tahun.

Kementerian Perindustrian telah menetapkan industri pengolahan kakao sebagai salah satu industri prioritas untuk dikembangkan melalui program hilirisasi.

Berbagai fasilitas melalui paket kebijakan, seperti pembebasan Bea Masuk atas pengimporan mesin, barang dan bahan, Bea Keluar Biji kakao dalam rangka menjamin pasokan bahan baku biji kakao di dalam negeri, Pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) bagi investasi baru maupun perluasan di bidang industri pengolahan kakao.

Dok. Kementerian Perindustrian Menteri Perindustrian Saleh Husin didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola melihat mesin pengolah coklat bantuan Ditjen Industri Agro di Rumah Coklat, Palu, Selasa (17/11/2015)

Pemerintah juga memberi Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu, kemudian Pemberian Fasilitas pembebasan atau pengurangan Pajak Penghasilan dengan persyaratan merupakan industri pionir, rencana penanaman modal Rp 1 triliun dan telah berproduksi secara komersial.

"Kebijakan itu berdampak signifikan yang ditandai masuknya beberapa investor dibidang industri pengolahan kakao skala besar," kata Saleh Husin sembari menyebut beberapa perusahaan seperti Cargill Indonesia di Jawa Timur, Bery Calabout di Sulawesi Selatan, Asia Cocoa Indonesia di Batam dan lainnya.

Disamping industri besar tersebut, industri hilir pengolahan kakao skala kecil (IKM) juga terus dipacu. Mengingat sektor ini mempunyai rantai nilai yang cukup banyak dan berperan besar dalam penumbuhan ekonomi masyarakat.

"Keberadaan Rumah Kemasan dapat dimanfaatkan IKM untuk memperbaiki kemasan dan desain produk yang turut membantu pemasaran ke luar daerah bahkan ekspor. Apalagi kemasan juga bagian dari penguatan merek atau branding," ujar Dirjen Industri Agro, Panggah Susanto.

Ke depan, Rumah Cokelat di Sulawesi Tengah ini diharapkan memotivasi  provinsi-provinsi penghasil kakao di Indonesia untuk mengembangkan industri hilir kakao di daerah masing-masing. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com