Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelesir ke Kebun Bunga Eceng Gondok? Ini Petunjuk Arahnya

Kompas.com - 24/12/2015, 16:05 WIB
Kontributor Travel, Adhika Pertiwi

Penulis

BANTUL, KOMPAS.com - Kehebohan hamparan bunga Amaryllis di Patuk beberapa minggu lalu baru saja mereda, para pecinta selfiekembali dimanjakan dengan adanya hamparan bunga eceng gondok yang tersebar di media sosial dengan cepat.

Hamparan bunga berwarna ungu ini mekar di area sawah milik  Karsono (48 tahun), di Dusun Karangasem, Palbapang, Bantul, DI Yogyakarta.

"Eceng gondok itu tumbuh sendiri karena sawah saya memang sudah tidak produktif lagi sejak beberapa tahun lalu, air bisa masuk ke sawah tetapi aliran ke luarnya agak susah. Sehingga malah jadi tempat berkembang eceng gondok," ujar Karsono saat diwawancarai Kompas.com di rumahnya, Sabtu (19/12/2015).

Karsono mengaku kaget dengan banyaknya pengunjung yang datang tiap harinya, karena untuk warga sekitar bunga eceng gondok yang mekar merupakan pemandangan biasa tiap tahunnya.

"Saya sendiri tidak memanfaatkan eceng gondok ini, biasanya hanya diambil untuk bahan makanan untuk ayam kalkun milik tetangga," ujar Karsono.

Bagi Anda yang masih penasaran dengan hamparan bunga berwarna ungu ini, lokasinya hanya sekitar 40 menit berkendara dari pusat kota Yogyakarta.

Dari kota Yogyakarta, Anda bisa melewati Jalan Bantul hingga sampai di perempatan yang mempertemukan Jalan Bantul - Jalan Samas - Jalan Srandakan - dan Jalan Sultan Agung. Di perempatan yang disebut perempatan Palbapang tersebut, Anda bisa berbelok ke kiri sekitar 1,5 kilometer melalui Jalan Sultan Agung.

Setelah itu Anda akan menemui perempatan kecil pertama setelah SMP Negeri 3 Bantul, silakan belok ke kanan mengikuti Jalan Menur hingga menemui hamparan sawah penuh tanaman eceng gondok di kanan jalan.

Di lokasi tersebut, akan ada beberapa pemuda yang menunjukkan lokasi parkir di jalan di sebelah selatan sawah yang penuh dengan tanaman dengan nama latin Eichornia crassipes ini.

Pemuda setempat berinisiatif untuk mengelola parkir dan membuat fasilitas pijakan berupa papan dan jembatan kecil dari bambu agar pengunjung bisa berfoto dengan lebih nyaman tanpa harus basah karena masuk ke sawah.

"Pemuda di dusun ini membuat pijakan dan mengelola parkir, jadi pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk atau semacamnya. Hanya membayar parkir Rp 2.000 untuk sepeda motor," ujar Karsono.

Selain itu, beberapa meja sederhana berisi makanan kecil dan minuman kemasan yang merupakan dagangan warga juga terlihat di area tersebut.  Rata-rata setiap harinya ada sekitar 200-an orang yang berkunjung ke lokasi ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com