Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Baru, Kota Lama Semarang Jadi Kawasan Wisata

Kompas.com - 28/12/2015, 09:29 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Lama Semarang dalam beberapa hari ke depan akan berubah status. Kawasan tersebut rencananya akan dibuka menjadi kawasan destinasi wisata baru, yaitu kawasan wisata kota lama.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pesona Kota Lama memang indah, namun belum ada upaya untuk menggarapnya dengan baik. Ia mengibaratkan Kota Lama sebagai sebuah gumpalan batu akik yang belum dilirik banyak orang.

Ketika akik telah dipoles, dipotong dari batu besarnya hasilnya akan terlihat indah. Tapi beda ketika batu itu tetap dibiarkan aslinya, tidak banyak yang dilirik banyak orang.

“Jadi Kota Lama belum ada yang istilahnya “memotong” saja. Kalau sudah dikemas kayak akik akan sangat indah,” katanya di Semarang, Minggu (27/12/2015).

Untuk pengemasan itulah, rencananya pada akhir tahun 2015, atau bertepatan dengan malam tahun baru akan diadakan launching pembukaan kawasan wisata kota lama. Nantinya akan ada gerbang pintu masuk dan pintu keluarnya.

Ganjar mengaku telah menerima sejumlah proposal pengembangan, baik dari kalangan swasta maupun dari Pemerintah Kota Semarang. Namun, Pemprov Jateng sedang berhitung terkait proposal yang diajukan.

“Kalau memungkinkan nanti pas tahun baru di-launching, biar jadi destinasi, dan dimulai banyak pihak ikut terlibat. Tapi, syaratnya tidak boleh ada kendaraan yang lewat sana,” kata Ganjar.

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Kawasan Kota Lama masih meninggalkan jejak keindahan bangunan masa lalu di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/6/2014). Kemegahan Kota Lama yang dulu metropolis meredup seiring hancurnya bangunan-bangunan karena tak terawat setelah ditinggalkan pemiliknya.
Setelah dibuka, kawasan itu diminta untuk tidak sepi dari pertunjukan. Para aktivis maupun komunitas yang ada di Kota Lama diminta unjuk gigi menampilkan kreativitasnya. “Setelah itu tugas saya nanti tinggal mengkoordinasikan siapa yang punya keinginan, interest, seni, budaya. Pentas musik, kesenian harus selalu ada,” ujarnya.

Pembukaan Kota Lama sebagai destinasi wisata juga nantinya akan disertai dengan sejumlah ketersediaan aksesoris sebagai cinderamata. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jateng telah meminta sejumlah pabrik untuk membuat suvenir dan koleksi yang akan dipajang dalam outlet di Kota Lama. “Kalau sudah semuanya tinggal nanti masalah kulinernya,” tambah Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com