Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurihnya Bisnis Ikan Asap Sidoarjo

Kompas.com - 10/01/2016, 13:19 WIB
Setelah bersih, ikan ditusuk seperti sate, per tusuk sekitar 10 ekor. Setelah itu ditata berjajar di atas panggangan kawat yang diletakkan di dalam tungku perapian. Di bawah panggangan itu telah disiapkan batok kelapa yang siap dibakar.

Apabila ibu-ibu berjibaku di depan tungku pengasapan, bapak-bapak berjibaku mencari ikan segar. Mereka berburu ke tambak-tambak yang lagi panen atau berebut ikan yang dijual di pasar ikan dan tempat pelelangan ikan.

”Dulu, kebutuhan ikan segar dipasok dari tambak-tambak petani di desa ini dan desa sekitar. Namun, seiring naiknya permintaan ikan asap di pasar, kami harus berburu ikan dari luar daerah, seperti Lamongan dan Gresik,” ucap Matsatar (60), ayahanda Purwati.

Ikan segar seperti mujair dibeli Rp 18.000 per kg. Namun, di musim paceklik, harganya bisa Rp 23.000 per kg. Setelah dibersihkan dan diasapi, berat ikan menyusut jadi 0,75 kg. Setelah diasap, ikan dijual Rp 48.000-Rp 50.000 per kg. Perajin ikan asap untung 50 persen.

Mereka butuh biaya operasional, seperti bahan bakar berupa batok kelapa dan membangun tungku raksasa. Biaya pembuatannya, dari susunan bata merah, sekitar Rp 5 juta.

Adapun harga batok kelapa sekitar Rp 25.000 per zak isi 50 kg. Pembakaran batok kelapa menghasilkan arang yang laku juga dijual Rp 50.000 per zak.

Usaha pengasapan ikan ini tidak berdiri sendiri, tetapi ditopang usaha lain, yakni budidaya ikan di tambak atau usaha penangkapan ikan laut. Selain itu, usaha penjualan batok kelapa dan usaha penjualan ikan asap siap saji.

Kepala Desa Penatarsewu Choliq mengatakan, usaha pengasapan ikan sudah ada sejak puluhan tahun silam. Namun, belakangan ini, usaha itu berkembang menjadi tulang punggung ekonomi warganya.

Hampir 80 persen dari 870 kepala keluarga menggeluti usaha ini. Bahkan, dalam satu keluarga, suami dan istri kerap berbagi peran, yakni sebagai pemburu ikan segar dan penjual ikan asap.

Sebelumnya, warga setempat bertani dan jadi buruh tani, baik sawah maupun tambak. Kini, mereka kewalahan memenuhi permintaan pasar yang tinggi.

Tak kurang dari 11 ton ikan asap dihasilkan setiap hari. Artinya, sekitar 15 ton ikan segar dipasok ke Penatarsewu setiap hari dengan perputaran uang di desa ini mencapai Rp 550 juta hingga Rp 1 miliar per hari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com