Halmahera Barat memiliki banyak teluk yang dikelilingi dengan pemandangan yang luar biasa, alamnya yang masih asri dan memiliki daya tarik tinggi untuk dikunjungi.
Salah satu teluk yang dikenal di sana adalah Teluk Jailolo. Jailolo merupakan ibu kota Halmahera Barat juga sebagai pusat pemerintahan daerah. Jailolo memiliki keunggulan yang berupa keindahan laut dan alam pegunungannya.
Jailolo sering ditulis ‘Gilolo’ dalam literatur Barat dan merupakan salah satu kerajaan di Maluku. Istilah ‘Gilolo’ sebagai suatu suku bangsa merujuk pada sebuah kerajaan tua di Pulau Halmahera Indonesia.
Hingga saat ini tak ada satu tempat pun di dunia yang dahulu disebut Gilolo selain Pulau Halmahera di Indonesia.
Penyebutan Gilolo terkait sumber sejarah dalam sebuah buku berjudul “A New Voyage Round The World” (1697) yang ditulis William Dampier di mana memuat gambar seseorang dengan tubuh dipenuhi tato dan merupakan penduduk asli dari Jailolo.
William Dampier pulang ke Inggris dengan membawa serta Pangeran Giolo (Painted Prince; Giolo; Jeol) yang bertato sekujur tubuhnya ke London. Dampier membawanya ke Eropa karena tertarik gambar di tubuhnya. Pangeran ini dijadikan budaknya hingga ia meninggal di Oxford karena penyakit cacar.
Pangeran Giolo kemudian dikenal sebagai ‘Painted Prince’ atau penduduk asli dari Kepulauan Rempah-Rempah yang ditato tubuhnya. Ia memiliki tato di seluruh tubuhnya yang menarik perhatian penduduk London namun bahasanya tidak mereka pahami.
Pangeran Gilolo ini kemudian menghidupkan kembali seni tato di Inggris, bahkan sekarang menjadi ikon penggemar tato di dunia. Pangeran Giolo tersebut diyakini berasal dari pulau rempah-rampah di Hindia Timur atau Nusantara bagian timur, yaitu Halmahera (Maluccas).
1. Legu Lalai, merupakan tarian khas Halmahera yang biasa diperagakan untuk acara acara khusus seperti menyambut tamu kesultanan atau rasa syukur panen raya. Tarian legu salai ditampilkan oleh sekelompok penari yang melambangkan sosok pekerja dan sosok putri.
Para penari pria menari dengan menggunakan payung yang menyimbolkan melindungi. Tarian ini juga menggambarkan kasih sayang antar sesama manusia.
2. Soya soya adalah tarian perang dari Kayoa yang dimainkan oleh laki laki. Menceritakan peristiwa yang terjadi pada 1570, saat itu Sultan Baabullah memerintahkan Kapita Kayoa dan pasukannya untuk merebut jenazah Sultan Khairun yang dibunuh oleh Antonio Premental di Benteng Kastela.
Mereka berhasil merebut jenazah Sultan Khairun dan mengepung Portugis selama 4 tahun hingga mengusirnya dari tanah Maluku.