Sebaliknya, kawasan perdagangan Kembang Jepun, Jalan Slompretan, dan Jalan Samudra hingga Jalan Kramat Gantung, sepi. Tidak ada toko yang buka.
Hujan yang mengguyur Surabaya, Senin (8/2/2016) siang, mengakibatkan lalu lintas sepi dan lancar. Namun, di sekitar pusat perbelanjaan, restoran, dan pusat hiburan padat pengunjung.
Menurut dosen Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra, Freddy H Isnanto, pada perayaan Imlek tahun ini, interior khas Tionghoa terlihat indah dalam rumah abu keluarga The di Jalan Karet Surabaya, meski dari luar bangunan tua itu seperti tidak terawat.
Senin, keluarga The yang mulai tinggal di Indonesia sejak 1883 datang dari sejumlah kota di Indonesia, bahkan luar negeri.
Mereka menggelar acara kumpul keluarga di rumah abu Jalan Karet. Mereka umumnya mengenakan busana warna merah yang identik dengan perayaan Imlek untuk melakukan upacara dan sembahyang menghormati arwah leluhur.
Imlek dan Gus Dur
Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina dicabut oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada tahun 2000.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.