Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaidi, Palang Pintu Seni Tradisi Bangka

Kompas.com - 17/02/2016, 08:11 WIB
Dambus

Zaidi ingin sembur liur bernasib baik seperti dambus. Beberapa tahun lalu amat sulit menemukan grup dambus yang bisa tampil secara lengkap.

Sekarang sudah semakin banyak orang Bangka yang bisa bermain dambus dengan baik. Dari Belinyu, Kabupaten Bangka, sampai Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, kini ada grup-grup dambus yang rutin berlatih.

Rumah Zaidi di Pangkal Pinang juga dihiasi sejumlah kendang dan dambus. Alat musik di rumah berdinding kayu itu cukup untuk satu grup dambus. Keluarga seniman ini memang bisa bermain dambus. Anak-anak Zaidi, kakak-adik, serta orangtuanya bisa bermain dalam grup dambus.

”Anak saya sekarang fokus belajar perkusi. Kalau mau main dambus, dia biasa menabuh gendang,” ujarnya.

Zaidi tetap menjadi pemetik dambus. Sejak kecil memang dia sudah bermain dambus.

”Saya belajar kepada banyak guru. Memang sebagian hanya main-main, pengisi waktu pada masa kecil. Sebagian lagi benar-benar belajar, antara lain kepada orangtua saya,” tutur Zaidi seraya menunjukkan kepiawaian memetik dambus dengan ujung gitarnya diukir berbentuk kepala rusa.

Pelajaran dambus dari keluarga antara lain didapat saat pentas bersama. Pertunjukan yang dilakoninya berlangsung di sejumlah daerah. Bahkan, dambus menjadi salah satu sebab Zaidi bisa singgah ke sejumlah daerah di Indonesia.

Karena itu, dambus menjadi salah satu seni tradisional Bangka yang dicintainya. Salah satu bukti cintanya dengan membuat album dambus.

Album yang melibatkan beberapa seniman tradisional Bangka itu akan dibagikan kepada pelancong yang menikmati gerhana matahari total di Bangka Tengah pada 9 Maret 2016.

Bangka Tengah memang salah satu daerah yang menjadi pelintasan gerhana matahari dalam posisi tertutup sepenuhnya.

Selain membuat album, sudah bertahun-tahun Zaidi menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membina banyak pemain dambus. Memang, tak hanya pemain dambus yang disumbangnya.

Seniman-seniman lain di Bangka juga banyak menerima bantuannya. Hal itu tidak lepas dari posisinya sebagai pembina YP3L.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com