Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 "Homestay" Akan Dibangun di Tanjung Lesung

Kompas.com - 20/02/2016, 14:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikitnya 1.000 homestay diproyeksikan bakal dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung, Banten.

Homestay itu untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) yang akan membanjiri Tanjung Lesung, ketika tahun 2018 pembangunan tol Serang Panimbang selesai dikebut.

"Silakan masyarakat yang ingin menjemput peluang usaha di sektor pariwisata," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (18/2/2016).

"Budget kredit untuk per homestay itu sangat merakyat, nilainya sampai Rp 150 ribu, cicilan 2 tahun pertama bunga 5 persen fix, dan lama cicilan sampai 20 tahun. Ini sangat ringan, karena rata-rata hanya sekitar Rp 800 ribuan per bulan," kata Arief Yahya.

Kemenpar, lanjut Arief, akan bekerja sama dengan Kemen-PU PR, BTN dan swasta yang akan menjadi kontraktornya.

Karena untuk kepentingan pariwisata, maka desain arsitektur rumah itu harus menonjolkan adat setempat. Khusus di Tanjung Lesung, masih ala Sunda, agar homestay di sepanjang jalur menuju Tanjung Lesung kelihatan tertata rapi dan ada nilai budaya lokalnya.

KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo Pemandangan laut dilihat dari pinggir Beach Club, Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Jumat (13/3/2015).
Dengan angka cicilan rata-rata Rp 800.000 itu, menurut Arief, target minimal 4 hari terisi dengan harga penginapan homestay Rp 250.000 saja sudah cukup untuk mencicil.

"Dengan promosi yang makin gencar, akses diperbaiki, atraksinya dijaga dan dioptimalkan, lalu amenitasnya, maka saya yakin ini akan menjadi peluang usaha yang menarik," jelasnya.

Mengenai manajemen dan hospitality di semua homestay itu, Menpar mengatakan hal itu akan dilatih dan dimonitoring. "Masyarakat bisa diajari dengan cepat dan mudah," kata Arief Yahya.

Arief memaparkan program ini sebagai komitmen kerakyatan Presiden Joko Widodo untuk menghidupkan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata. "Dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat dan menghidupkan ekonomi," katanya.

Konsep yang sedang digagas untuk Tanjung Lesung ini juga bisa diterapkan di banyak kawasan wisata yang lain. Yang penting ada tanahnya, atau rumah yang mau diformat menjadi homestay.

Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo Rombongan Blogger Visit Tanjung Lesung menuju Pulang Liwungan, Pandeglang, Sabtu (14/2/2015).
"Kebetulan, ada 10 destinasi prioritas yang sedang dikebut. Bisa di setiap top destinasi itu dikembangkan homestay milik masyarakat," katanya.

Selain 1.000 homestay, sambung Arief Yahya, pihaknya juga akan membuat 100 toilet bersih menuju dan di kawasan pariwisata tersebut. "Nanti juga dikelola masyarakat dengan standar dan disupervisor oleh Kemenpar," tambahnya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com