Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Tokyo Mendulang Uang

Kompas.com - 18/03/2016, 20:14 WIB
Usai mengambil gambar dengan pakaian kimono di panggung penuh gantungan mainan, Hina Matsuri, kami mengikuti minum teh ala Jepang. Acara sepanjang hari pertama itu ditutup dengan makan malam di Restoran Jepang Soujan bersama Junko dan staf.

Keiko mengakui, industri pariwisata yang mengandalkan metropolitan sebagai obyek wisata, sangat mengandalkan jaringan transportasi yang cepat, pasti, murah, dan nyaman, terutama jaringan KA.

Stasiun Shinjuku misalnya. Setiap hari, stasiun yang memiliki lebih dari 200 pintu ke luar masuk ini mengangkut hampir empat juta orang.

Pengamatan Kompas, hampir setiap menit, KA datang dan pergi bukan saja di Stasiun Shinjuku, tetapi juga di Stasiun Shibuya, dan Harajuku.

KA yang bisa diandalkan, dan tentu saja pedestrian yang lebar dan bebas dari lapak kaki lima. Kedua hal ini membuat arus manusia kemana pun mengalir, lancar.

Ironisnya, di Jakarta kedua hal tersebut justru masih jauh dari harapan. Padahal Jakarta memiliki potensi wisata lebih besar dari Tokyo.

Bagaimana tidak? Sebagai kawasan melting pot, Jakarta memiliki banyak tradisi, perangkat budaya, dan kuliner dengan beraneka penyajian bermacam suku.

Selain memiliki Kota Tua, dan banyak museum, Jakarta juga bisa menjadi lahan subur bagi tumbuhnya budaya kontemporer kosmopolit seperti yang berkembang di kawasan Harajuku.

Percakapan di antara kami terhenti ketika pemandangan dari ketinggian Hotel Keiko, memanggil. Bermacam bangunan dan pencakar langit bak diguyur cahaya permata warna warni. Kawasan hiburan malam Roppongi dan Kabuki-Cho, terus menggeliat di tengah kabut tipis. (WINDORO ADI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com