Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu Terbaik Memotret Hewan di Alam Liar?

Kompas.com - 13/04/2016, 07:09 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

KOMPAS.com - Ahli fotografi alam liar Riza Tarmizi dalam acara talkshow tentang "Wild Life Photography" Kamis (7/4/2016) membagi pengalaman dan kiat fotografi di alam liar. Ia mengatakan salah satu hal paling menentukan dalam fotografi di alam liar ialah mencari waktu yang tepat.

"Ketika research salah satu yang harus diperhatikan ialah kapan dan berapa lama waktu-waktu yang diperlukan," ujar Riza kepada KompasTravel.

Bagaimana dan seperti apakah waktu yang tepat bagi fotografer untuk menemukan gambar satwa terbaik? Berikut KompasTravel merangkumnya dalam wawancara bersama fotografer yang dikenal dengan panggilan Kang Eca.

1. Hal pertama ialah melihat musim.

Indonesia ini sangat kaya, selain bentang satwanya berbeda-beda dari timur ke barat, musimnya pun berbeda di bagian barat dan timur. Musim panas di Papua berlangsung pada bulan November hingga Februari, sedangkan di Indonesia barat waktu tersebut sudah memasuki musim hujan.

Ia mengatakan semua waktu yang Anda pilih ada konsekuensinya masing-masing. Berbeda waktu akan menghasilkan foto dan pengalaman yang berbeda. Sehingga Anda harus benar-benar mengambil waktu yang tepat.

Riza menjelaskan, bahwa ia sendiri lebih suka di waktu peralihan musim panas ke hujan ataupun sebaliknya. Karena saat kita memilih waktu tepat di musim panas, memotret mamalia akan mendapatkan foto yang kering atau tidak diganggu hujan.

Namun, mamalia merupakan hewan yang memiliki penciuman tajam, terutama ketika musim panas, cuaca akan mendukung penciuman mereka. Sebaliknya ketika musim penghujan kita akan lebih bisa mendekat, karena penciuman mereka terganggu oleh kondisi hujan, air, dan debu-debu yang terangkat dan yang lainnya. Suara pergerakan kita pun akan ditutupi gemrcik air hujan.

Contoh lainnya ialah, ketika mengambil foto burung Cendrawasih Papua. Karakter mereka mengeluarkan bulu-bulu yang indah pada musim kemarau atau panas. Jika musim hujan mereka cenderung di sarang dan tidak mengembangkan bulu-bulu indahnya.

2. Tentukan juga pukul berapa binatang tersebut beraktivitas

Juga tentukan kapan perilaku binatang tertentu yang Anda ingin foto. Menurutnya waktu terbaik memotret satwa di alam liar ialah pagi hari, sekitar pukul 05.00 hingga 09.00 waktu setempat.

Binatang sedang mencari makan dan keluar dari sarangnya pada waktu tersebut. Selain itu, alasan lain mengambil di pagi hari akan mendapat pencahayaan dari suhu yang rendah, sinar matahari pun dari samping dan bayangan yang terbentuk lebih lunak, tidak tajam seperti siang hari.

"Hal-hal tersebut akan sangat menguntungkan dalam pengambilan foto di alam," ujar Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com