Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sawahlunto Efriyanto mengatakan, keberhasilan perbaikan Mak Itam sangat berarti bagi mereka. Apalagi lokomotif uap tersebut menjadi ikon pariwisata Sawahlunto yang dikenal sebagai Kota Wisata Tambang.
”Setiap tahun, tercatat ada lebih dari 1.000 wisatawan, terutama mancanegara, yang membatalkan kunjungan ke Sawahlunto karena Mak Itam rusak. Sekarang, dengan kembalinya Mak Itam, kami berharap pariwisata Sawahlunto lebih bergairah lagi sehingga target satu juta wisatawan pada 2016 bisa tercapai. Tahun lalu, wisatawan yang datang ke Sawalunto sekitar 810.000 orang,” kata Efriyanto.
Dia mengatakan, jika sudah beroperasi, rute perjalanan wisata dengan Mak Itam yang akan ditawarkan ke wisatawan adalah dari Kota Sawahlunto menuju Danau Singkarak di Tanah Datar dan Solok. Tentu sebelum sampai ke sana diperlukan promosi untuk memperkenalkan kembali Mak Itam kepada masyarakat.
Ketua Umum Masyarakat Peduli Kereta Api Sumbar Kurnia Chalik optimistis kembalinya lokomotif uap yang berhasil mereka datangkan lewat proses panjang dan biaya yang tak sedikit pada 2008 ke Sawahlunto itu akan berdampak besar terhadap pariwisata Sawahlunto. Apalagi Sawahlunto memiliki berbagai obyek wisata yang bisa diintegrasikan dengan Mak Itam.
”Kami yakin, Mak Itam bisa menjadi magnet pariwisata laiknya lokomotif uap Duranggo di Colorado, Silverstone, Amerika Serikat, yang berhasil menarik jutaan wisatawan setiap tahun. Agar itu terwujud, perlu kerja sama yang baik antara PT KAI dan pemerintah kota serta pemangku kepentingan lainnya. Bahkan, belajar dari pengelolaan Duranggo juga perlu dilakukan,” kata Kurnia. (ZAK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.