Cungkring merupakan salah satu panganan khas Bogor yang hanya ada di beberapa tempat. Sekilas dari namanya mungkin kurang menggugah selera, tetapi ketika disajikan dijamin Anda tak sabar menyantapnya. Berbahan dasar kaki sapi, hidangan ini dijajakan menggunakan panggulan oleh Deden.
Warga sekitar biasa memanggilnya kang Deden, pria berusia kepala tiga ini sudah dua tahun menggantikan bapaknya yang berjualan cungkring sejak 1975.
Penyajiannya, bagian kikil, kulit, urat, atau dampal di potong-potong kecil diatas kertas nasi dan daun pisang. Kemudian diberi potongan lontong buatannya dan potongan keripik tempe, sebelum diguyur bumbu kacang dan cabai.
Bumbu kacangnya seperti kupat tahu, butiran kacang yang digiling kasar masih terasa di gigitan, cabai merah dan hijau pun menghiasinya. KompasTravel pun menggunakan keripik tersebut sebagai sendok dan menyantapnya bersamaan dengan kikil dan lontong. Benar-benar kombinasi yang pas.
Bermula dari tahun 1950-an, citarasanya masih diakui hingga saat ini oleh lintas generasi. Cuaca di perkotaan membuat kesegaran yang tertuang dari segelas es pala berkhasiat ini ternyata tak lekang oleh zaman. Terhitung sudah tiga generasi yang melakoni kuliner tradisional ini.
Ata, seorang bapak berusia kepala lima yang merupakan generasi kedua, kini sedang mewariskan resep “Es Pala Pak Ujang” yang terkenal enak.
Anda dapat mencoba langsung khasiatnya ke tenda sederhana “Es Pala Pak Ujang”, tepat di perempatan awal masuk Gang Aut. Lapaknya buka mulai pukul 09.00 hingga pukul 16.00. Harga satu gelas es pala segar Rp 5.000. Duh... benar-benar segar!
Hidangan yang satu ini memang tersohor sejak puluhan tahun lalu. Kuah kuning berampas yang kaya akan rempah menjadi ciri khas hidangan tersebut. Salah satu kedai yang bertahan hingga tiga generasi ialah Laksa Gang Aut Mang Wahyu.
“Salah satu yang beda sama laksa lain, disini kuahnya kental. Gak hanya pake santannya, tapi kelapa parudnya juga dimasak,” ujar Dede, sang pengelola, saat ditemui, Rabu (25/5/2016).
Sebagai racikan kuahnya sendiri ia menggunakan 13 macam rempah, di antaranya salam, serai, dan laja.
Soal rasa tak perlu diragukan lagi, manis bercampur gurih jadi satu saat menyeruput kuah kuningnya. Kemangi dan serundeng menghasilkan citarasa yang khas dalam hidangan tersebut. Sehingga menambah gurih, dan wangi dari daun kemangi.
Jika Anda ingin mengunjunginya, lokasinya tak jauh dari awal masuk Gang Aut, Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Berhadapan dengan pangkalan ojek Gang Aut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.