Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyemai Asa di Pesisir Malang

Kompas.com - 02/06/2016, 20:03 WIB

Bangsong Asworo, pantai yang berpontensi untuk konservasi penyu, karena area ini tempat penyu beraktivitas. Dari berjemur, mencari makan hingga perkawinan ada di pantai ini.

Di belakangnya adalah hamparan mangrove. Dari pandan ke delegasi pantai lalu ke lindung mestinya tapi berfungsi sekarang menjadi lahan pertanian.

Di Pantai Clungup clungup dan Gatra, ini murni gugusan mangrove, dan menjadi pusat  konservasi mangrove. Kemudian Savana mini batu, Puncak Bukit Wareng sampai Pantai Tiga Warna adalah tempat atau spot konservasi terumbu karang dan ikan langka.

Di area Clungup, ada fenomena menarik yaitu ketika waktu pasang air mengisi pasir yang seperti gosong dan menjorok masuk, hingga aman dari gelombang. Airnya yang dangkal membuat pengunjung aman untuk bermain air.

Dalam kondisi surut masih terdapat cebakan air laut. Ini yang tidak terdapat di kawasan lain. Area pantai lain yang menjadi pengelolaan Clungup Mangrove conservation adalah pantai kondang buntung.

Pantai Tiga Warna saat ini menjadi spot pengembangan terumbu karang. Salah satu anggota Bhakti Alam yang intens mengurus terumbu karang adalah Ferik Antyo Wibowo. Ferik yang berlatar belakang pendidikan di ilmu perikanan menjadi modal penting mengenal dan mengetahui bagaimana merawat dan memperlakukan terumbu karang.

“Di tiga warna ini ada beberapa terumbu karang harus dilindungi, ada akropora, ada montifora, lalu soft coral. Kami juga mengajukan wilayah Tiga Warna dan sepanjang pesisir ini untuk menjadi marine protect area. Jadi masuk ke KKLD, kawasan konservasi laut daerah, yang digagas oleh kelautan daerah," katanya

"Yang nantinya wilayah ini tidak boleh ada penangkapan ataupun eksploitasi yang bersifat merusak. Karena di sini juga ada hewan-hewan langka yang dilindungi, contohnya ada kimia, ada ikan-ikan yang juga harus dilindungi, terumbu karangnya terutama, karena itu akan menarik ikan-ikan untuk bertelur di sini. Ini akan memudahkan nelayan untuk mencari ikan,” terang Ferik panjang lebar.

Pengembangan terumbu karang hanya dilakukan di lakukan di Pantai Tiga Warna, karena area pantai yang lain ketika surut atau kering berpontensi terjadi kerusakan karena terinjak dan pertumbuhannya juga kurang bagus.

Terumbu karang ini menjadi daya tarik pengunjung yang menyesap keindahan bawah laut menggunakan snorkel lengkap dengan pelampung untuk keamanan pengunjung.

Ada harapan dari para penjaga kawasan pesisir ini. Ada mimpi yang ingin diwujudkan, dari penularan virus konservasi ke kalangan muda, pemberdayaan warga lokal untuk mengelola kawasan Sendang Biru menjadi spot ekowisata yang tetap berbasis konservasi. Perlahan, asa yang mereka semai mulai menampakkan wujud yang indah. (Kompas TV/Herwanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com