Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajinan Tenun Sasak Terancam

Kompas.com - 21/06/2016, 17:40 WIB

”Hasil tenunannya memerlukan detail motif. Susunan benang yang ditenun sangat rapat agar kain awet. Ini membuat waktu pengerjaannya panjang,” ujar Milanif. Bandingkan dengan produksi tenun dari luar yang selesai dalam 3 hari.

Lydia Malinda (30), perajin tenun dari sentra kerajinan tenun Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, menyebut pembeli, terutama wisatawan, umumnya tidak bisa membedakan tenun sasak dengan tenun daerah lain. Kehadiran tenun dari luar kerap membuat perajin tenun sasak kesulitan menjual kainnya.

Banyak perajin terpaksa membanting harga agar kainnya mendekati harga pasaran. Dampaknya, penghasilan perajin lokal kian menipis. Dari produksi selembar kain yang memakan 2-3 minggu, seorang perajin hanya memperoleh penghasilan bersih Rp 200.000. Itu berarti ia memperoleh pendapatan Rp 10.000- Rp 15.000 per hari. (NIK/ITA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com