Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintar Menari Bali, Warga Jepang Pentas di PKB

Kompas.com - 26/06/2016, 21:48 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Beberapa warga Jepang mengikuti pementasan seni tari di acara Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 di Taman Budaya atau Art Center Denpasar. Pementasan tarian di bawah naungan Sanggar Wira Kencana.

Pembina sanggar sekaligus guru tari adalah Ketut Wana yang sudah bertahun-tahun mengajar tari kepada warga Jepang yang ada di Indonesia khususnya di Jakarta untuk dapat mengenal seni budaya Bali.

"Kalau ikut pementasan di PKB sudah sejak tahun 2000 lalu. Mereka (warga Jepang) sangat antusias, dan bersemangat, fokus dan konsisten. Satu tarian, sekitar tiga bulan baru bisa dikuasai oleh mereka," kata Ketut Wana, di Denpasar, Minggu (26/6/2016).

Ketut Wana menjelaskan bahwa mengajari tari warga Jepang khususnya perempuan tidak mengalami kesulitan berarti. Hanya sedikit masalah pada postur tubuh yang kebanyakan berbadan mungil dan proses gerak sedikit kaku, walaupun tidak semuanya. Selain itu memakan waktu lama untuk membentuk penari yang diinginkan.

Kegembiraan para penari wanita asal Jepang yang ditonton ratusan orang sudah dibayar lunas dengan suguhan tariannya dengan tepukan tangan yang tak henti-hentinya.

Para penari mengaku senang, dan banyak pengalaman saat belajar tarian Bali ketika tinggal di Indonesia ikut suami-suami mereka yang bekerja di Jakarta.

"Senang sekali. Ya, senang. Ada susahnya juga, gerak tangan, leher, kepala, mata, kadang susah, susah. Saya sudah lima tahun belajar tari Bali," kata Reona Okada dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata.

"Senang, senang. Setelah nari capek, tapi senang sekali," sambung Keiko Konda.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Tarian Puspa Mekar yang dipentaskan oleh warga Jepang di Pesta Kesenian Bali (PKB), Denpasar, Minggu (26/6/2016).
Tarian yang mereka pentaskan yang diiringi kelompok Gong Wahana Gurita Denpasar terdiri dari 8 tarian.

1. Tari Puspa Mekar

Ini tarian selamat datang atau tarian penyambutan dengan kombinasi gerak yang dinamis diiringi alunan gamelan pelegongan. Penarinya: Tomiko Suganuma, Atsuko Otaka, Ai Okumura, Tomoko Nonaka, dan Shino Nakayama.

2. Tari Cilinaya

Adalah tarian yang melukiskan kecantikan Dewi Sri sebagai perlambang Dewi Kemakmuran atau Dewi Padi, diibaratkan sebagai boneka Cile yang menari-nari dalam gerakan yang sangat indah. Penarinya: Toshiko Hayashi, Keiko Nagayama, Naoko Kajiya dan Yuka Hasegawa.

3. Tari Oleg Tamulilingan

Merupakan sebuah tarian yang menggambarkan dua ekor kumbang jantan dan betina yang sedang memadu kasih di taman bunga. Penarinya: Yuri Hosho (oleg perempuan) dan Junko Takahashi (oleg pria).

4. Tari Legong Kuntul

Adalah tarian yang mengisahkan sepasang burung Kuntul yang asyik bercengkerama, sebagaimana mereka melakukan kebiasaannya sehari-hari dalam mencari makan, terbang dan bermain-main. Penarinya: Hitomi Kimura dan Akimi Inoue.

5. Tari Telek

Terdiri dari tarian Telek Putih yang melambangkan kelembutan dan kebijaksanaan dari seseorang, sementara Telek Merah lambang dari sifat tamak dan angkuh. Penarinya: Rei Shibata, Chizuko Sami, dan Mami Kimura.

6. Tari Puspanjali

Merupakan tarian ucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemurahanNya dalam memberikan kedamaian di dunia. Penarinya: Mayu Murakami, Reona Okada, Ayako Miki, Kotono Morikawa, Yuki Uesaka, Kiyo Kondo, Keiko Konda.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Tarian Cilinaya yang dipentaskan di Pesta Kesenian Bali (PKB), Denpasar, Minggu (26/6/2016).
7. Tari Legong Keraton

Merupakan tarian yang menceritakan tentang permintaan Prabu Lasem dengan Putri Rangke Sari yang diakhiri dengan peperangan antara Prabu Lasem dengan burung Garuda. Penari: Shino Nakayama (pemeran Garuda), Kanako Tsunoda (pemeran Rangke Sari) dan Toniko Suganuma (pemeran Prabu Lasem).

8. Tari Siwa Nata Raja

Sebuah tarian yang mengisahkan Dewa Siwa sebagai raja dari semua penari, saat mengubah dirinya menjadi penari hebat dalam berbagai karakter. Penarinya: Junko Takahashi (sebagai Dewa Siwa), Yuka Hasegawa, Toshiko Hayashi, Keiko Nagayama, Yuri Hosho (sebagai dayang-daya).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com