Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Bunga Bangkai Raksasa Indonesia Jadi Primadona di Royal Botanic Gardens Melbourne

Kompas.com - 10/08/2016, 22:05 WIB
Caroline Damanik

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com – Udara sejuk pada suhu 16 derajat celcius berpadu dengan hangatnya sinar matahari pagi itu di kawasan St Kilda, Melbourne, Victoria, Australia, pada Mei 2016 lalu. Hijaunya rumput dan pepohonan salah satu taman terhampar di depan mata sejak turun dari trem di Stop 20 Shrine of Rememberance.

Dari stasiun trem ini, gerbang F dari Royal Botanic Gardens Melbourne bisa dicapai setelah berjalan sejauh 300 meter. Setelah memasuki gerbang berwarna coklat dan hitam itu, suasana yang asri menyambut. Pepohonan oak dan daunnya yang berguguran di rerumputan menjadi pemandangan sedap pagi itu.

Royal Botanic Gardens yang didirikan pada tahun 1846 berada di pusat kota Melbourne. Lokasinya hanya sekitar 1,8 km dari Federation Square. Maka tak heran, meski berada di hutan kota, pengunjung masih bisa melihat gedung-gedung pencakar langit menjulang di belakang pepohonan tinggi.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Bunga bangkai raksasa asal Indonesia, Titan Arum (Amorphophallus titanium) di Royal Botanic Gardens Melbourne.
Dari sekitar 10.000 spesies tanaman yang ada di taman seluas 38 hektar ini, adalah bunga bangkai raksasa asal Indonesia. Titan arum, demikian sering disebut, memiliki nama latin Amorphophallus titanium berasal dari Sumatera.

Tim Entwisle, Director and Chief Executive Royal Botanic Gardens Melbourne, mengatakan, bunga bangkai raksasa ini didatangkan dari Sumatera ke Melbourne pada tahun 2006.

Karena tidak bisa hidup di udara dingin, tanaman ini menerima perlakuan khusus. Pengelola merawatnya di dalam rumah kaca atau Tropical Glass House di sebelah selatan kebun raya bersama dengan tanaman-tanaman dari negara-negara beriklim tropis lainnya, seperti Sansevieria metallica dari Afrika dan Ylang-ylang atau Cananga odorata yang biasa hidup di Indonesia, Malaysia dan Filipina.

"Tanaman ini harus selalu berada di udara yang hangat dan lembab, padahal di Melbourne, udaranya kering dan saat ini sedang dingin. Oleh karena itu, tanaman ini harus selalu berada di ruangan," ujar Tim pada akhir Mei 2016.

Menurut Tim, bunga yang hanya mekar satu tahun sekali itu pertama kali mekar pada tanggal 25 Desember 2012 dan sudah beberapa kali mekar, biasanya pada akhir tahun. Sayangnya, pada saat kunjungan di akhir Mei 2016 lalu, bunga ini sedang tidak mekar.

Siang itu, rombongan anak-anak usia pre-school sedang berada di Tropical Glass House di kebun raya ini. Mereka terus bertanya mengenai tanaman-tanaman yang mereka lewati di ruangan bersuhu hangat itu, termasuk titan arum yang tinggi menjulang.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Tropical Glass House di Royal Botanic Gardens Melbourne, tempat bunga bangkai raksasa asal Sumatera dirawat.
Tim mengatakan, kehadiran tanaman ini memang kerap menarik perhatian para pengunjung, mulai dari anak hingga orangtua, dari warga biasa hingga para peneliti. Setiap waktu mekar bunga ini tiba, lanjutnya, maka orang akan berbondong-bondong datang.

Konservasi dan relaksasi

Lokasinya yang berada di pusat kota menjadikan Royal Botanic Gardens menjadi mudah dikunjungi oleh warga dari berbagai penjuru Melbourne. Tak harus berkeliling, pengunjung tinggal memilih titik-titik yang dikehendaki untuk sekadar duduk-duduk, sambil membaca buku atau mengobrol misalnya.

Pengelola memang menyediakan kursi-kursi taman di berbagai sudut agar pengunjung bisa menyesap keindahan tanaman di berbagai penjuru taman.

Bagi yang mau berjalan santai berkeliling, waktu seharian tak kan cukup karena luasnya kebun raya ini. Meski demikian, jalur untuk berjalan sangat rapi dan teratur. Bahkan di luar kebun raya ini, disediakan jalur khusus untuk warga yang ingin jogging.

Tak ada biaya yang dipungut untuk menikmati kebun raya ini alias gratis. Pengunjung bisa datang mulai dari pukul 07.30 waktu setempat hingga waktu matahari terbenam.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com