Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Rakyat Jateng Tampilkan Kebudayaan 35 Kota dan Kabupaten

Kompas.com - 29/08/2016, 16:01 WIB
Muhammad Irzal Adikurnia

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Walaupun sempat diguyur hujan, ratusan ribu masyarakat Jawa Tengah memadati Jalan Ahmad Yani tepatnya samping alun-alun Kota Magelang. Wisatawan yang datang menyaksikan Parade Seni Budaya 2016, Minggu (28/8/2016), dalam rangka merayakan puncak HUT ke-66 Jawa Tengah.

Tahun ini Magelang dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan puncak HUT Jawa Tengah. Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan, kini waktunya Magelang semakin dikenal dan tumbuh. Sehingga ia menyambut baik Parade Seni Budaya 2016 demi perkembangan pariwisata Magelang.

“Kali ini giliran Magelang yang semakin dikenal. Harapannya banyak wisatawan yang datang, pedagang di sekitar tiap acara digelar bisa semakin berkembang," ujarnya dalam pidato pembukaan puncak acara tersebut.

Puncak dari serangkaian acara HUT Jawa Tengah yang dimulai sejak Jumat (26/8/2016) itu diakhiri dengan gelar parade budaya dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Sebanyak 35 daerah kabupaten dan kota mendapat kesempatan menunjukkan kebudayaan khasnya di depan ratusan ribu wisatawan.

Dibuka oleh penampilan tuan rumah Magelang, dengan tari Topeng Ireng, yang dibawakan 500 perwakilan pemuda Magelang. Tarian tersebut merupakan warisan budaya zaman penjajahan Belanda, di mana saat itu pencak silat dilarang, sehingga berkamuflase menjadi tarian rakyat.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Tarian Mangrove dari Brebes, yang bermakna tanaman khas pesisir bersama dinamika kehidupan warganya.
Selain Magelang, disusul oleh 34 penampilan lainnya yan berhasil memukau penonton, di antaranya Tari Gepyok dari Wonogiri yang bermakna cara pemadam kebakaran tradisional sejak zaman dahulu, tanpa air, tapi menggunakan tiga jenis bambu yang berbeda.

Kabupaten Sragen berhasil memukau penonton dengan tarian Metik Bambu Manten, menggambarkan rasa syukur panen tebu yang diwujudkan dalam prosesi adat pemanenan pertama.

Kabupaten Berebes pun memberikan tontonan berbeda, yaitu tarian Mangrove yang bermakna tanaman khas pesisir bersama dinamika kehidupan warganya. Di akhir penampilan, salah satu penari memberikan pohon-pohon mangrove kepada pejabat yang hadir di atas panggung.

Beberapa daerah memukau penonton dengan menampilkan tarian-tarian perang, di mana tercipta ketika melawan penjajahan zaman Belanda. Di antaranya ialah Kabupaten Karanganyar dengan Bregodo Sambernowo, Pekalongan dengan tarian Pasukan Mataram Prajurit Wiro Cempaluk, yang dahulu berhasil menaklukkan VOC lewat jalur laut.

Di akhir acara, terpilihlah Kota Banyumas dengan Tari Nglurup rasa, sementara posisi kedua dan ketiga jatuh pada ibu kota Jawa Tengah Semarang, dengan Waraknya disusul Kota Magelang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com