Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Itu Melebur di Kawasan Kuliner Pecinan Makassar

Kompas.com - 04/09/2016, 21:11 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Bagi wisatawan pencinta kuliner jika berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan jangan lupa mampir di kawasan kuliner pecinan di Jalan Bali. Kawasan kuliner pecinan yang mayoritas pedagangnya etnis Tionghoa menjajakan berbagai macam makanan dan minuman unik.

Kawasan kuliner pecinan hanya buka sekali seminggu yakni hari Sabtu mulai pukul 17.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita. Tenda-tenda pedagang berjejer sepanjang Jalan Bali, Jalan Sumba dan Jalan Bonerate.

Untuk bisa mencapai kawasan kuliner yang tertetak di sebelah Kelenteng Xiang Ma, harus melalui Jalan Sulawesi. Kendaraan pun diperbolehkan masuk ke kawasan kuliner dan hanya bisa parkir di Jalan Sulawesi.

Meski namanya kawasan kuliner pecinan, namun semua makanan dan minuman diperjualbelikan untuk umum alias halal untuk semua orang. Bahan-bahan yang digunakan pun adalah bahan makanan yang diperjualbelikan secara bebas.

Pedagang makanan dan minuman di kawasan kuliner bukan hanya etnis Tionghoa saja, melainkan pribumi asal Sulsel. Sehingga perbedaan antara etnis menyatu di kawasan Kuliner Pecinan.

Komunikasi dan canda tawa antara etnis Tionghoa dan pribumi terjadi di kawasan kuliner tersebut. Pengunjung tiap malam Minggu mencapai ribuan orang.

Keunikan dari makanan dan minuman khas Tionghoa dan Makassar di kawasan kuliner pecinan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp 5.000 hingga 25.000.

Makanan unik favorit di kuliner pecinan seperti pizza corn, bakso boom berukuran besar, toyaki dan lainnya. Demikian pula dengan minuman unik yang menjadi perhatian pengunjung di antaranya minuman yang dikemas dalam botol infus dan balon lampu.

Selain makanan dan minuman disajikan, pengelola kawasan kuliner pecinan yakni Kecamatan Wajo dibawah naungan Pemerintah Kota Makassar juga menyediakan hiburan berupa barongsai dan elekton. Warga silih berganti berkaraoke menyanyikan lagu kesukaannya.

"Meskipun tergolong baru, tapi kawasan ini sudah mendapat animo besar dari warga lokal, maupun turis yang berkunjung ke Makassar," kata petugas Kecamatan Wajo, H Andi Musyawarah.

Menurut Andi, selain bisa menjadi sumber perekonomian warga, kegiatan ini juga bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan berbagai macam makanan Sulawesi Selatan maupun Tionghoa.

"Saking antusiasnya warga, para pedagang malah menginginkan agar waktu berdagang ditambah, nggak cuma hari Sabtu. Bahkan sudah banyak yang minta tiap hari digelar kawasan kuliner pecinan ini," kata Andi.

Andi memaparkan, kawasan kuliner pecinan ini juga menjadi ajang tempat mencari jodoh. "Jadi, jika kamu main ke sana, kamu bisa sekalian cuci mata. Siapa tahu bisa dapat kenalan kece. Rugi kalau tidak berkunjung di kawasan kuliner pecinan menghabiskan malam Minggu bersama keluarga, teman, pacar," tambah Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com