Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Nyali di Atas Batu Kayangan Api, Berani?

Kompas.com - 06/09/2016, 10:34 WIB
Achmad Faizal

Penulis

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Sebuah destinasi wisata alam di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyuguhkan api abadi yang menyala di atas bebatuan. Pengunjung bukan hanya sebatas menikmati keunikan alam, namun juga ditantang untuk berjalan di atasnya.

Tantangan ekstrem itu terdapat di obyek wisata Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem. Destinasi geologi dibalut sejarah budaya itu terletak di tengah hutan lindung yang banyak ditanam pohon Jati.

Di sana, pengunjung ditantang berjalan melintas tumpukan batu dengan nyala api abadi, berdiameter sekitar 10 meter. Kecepatan langkah saat melintas harus stabil, karena jika tidak, alas kaki atau celana dipastikan terbakar.

Namun beberapa pengunjung ada yang sengaja berdiam beberapa detik tepat di tengah tumpukan batu untuk berpose atau berfoto berdiri di atas tumpukan batu api. Gambar yang dihasilkan akan lebih bagus jika uji nyali tersebut dilakukan pada malam hari, karena warna api akan sangat nampak berwarna biru dan merah.

Sukarno Junianto, pengunjung asal Surabaya mengaku sangat terhibur dan tertantang dengan berjalan di atas tumpukan batu api tersebut. Bulu rambut di lengan tangannya sampai habis terbakar karena ingin mendapatkan pose foto sempurna di tengah tumpukan api.

"Bulu di lengan saya sampai terbakar," katanya ketika berkunjung ke lokasi akhir pekan lalu.

Pengunjung biasanya dipandu seorang petugas yang mengatur letak batu setelah berserakan dilewati oleh pengunjung. Petugas tersebut yang memperagakan uji nyali jika pengunjung masih ragu atau takut untuk menyeberang tumpukan batu.

KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Sumur Blekutuk, dipercaya sebagai tempat merendam pusaka Kerajaan Majapahit, di objek wisata Kayangan Api Bojonegoro, Jawa Timur.
Mbah Juli, juru kunci wisata Kayangan Api mengingatkan para pengunjung untuk tidak sekadar beradu nyali di tumpukan batu api tersebut, tetapi pengunjung bisa berniat agar segala keinginan baik di dunia tercapai.

"Seperti terkait urusan jodoh, rezeki, atau masalah hidup yang tidak kunjung usai bisa digiatkan saat melintas tumpukan batu api," katanya.

Dalam uji nyali itu juga ada mitos, pengunjung harus menyeberang dua kali, dengan kembali ke titik asal di mana dia mulai menyeberang. Karena jika tidak, ada kepercayaan bahwa pengunjung tidak akan bisa pulang jika menyeberang hanya sekali, dan tidak kembali ke titik asal.

Wisata Kayangan Api memang sangat kental dengan nuansa budaya mistis. Di tumpukan batu api tersebut, menurut Juli, konon adalah tempat Mpu Supo, pembuat pusaka Kerajaan Majapahit membuat pusaka. "Pusaka berbahan logam seperti pedang, keris tombak dan sebagainya dibentuk di atas tumpukan api abadi tersebut," jelasnya.

Tidak jauh dari lokasi tumpukan batu api yang diberi batas pagar beton memutar itu, ada sumber air berwarna keruh yang dipercaya sebagai tempat membasuh pusaka setelah diproses di Kayangan Api. Air tersebut seperti mendidih bergerak dari dalam tanah aroma belerang sangat kuat di sekitar sumber air tersebut.

Sumber air yang dikenal dengan nama Sumur Blekutuk tersebut berada di dekat pohon dengan dua akar yang dipercaya sebagai pintu masuk asli kawasan pembuatan pusaka Kerajaan Majapahit.

KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Pintu masuk obyek wisata Batu Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur.
Di komplek wisata itu juga terdapat sejumlah artefak yang diduga terkait dengan eksistensi Kerajaan Majapahit.

Pada 2009, Tim dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan bahkan sempat terjun ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan masyarakat perihal penemuan tatanan batu bata di sekitar lokasi Kayangan Api.

Kayangan Api sempat populer pada tahun 2000 karena ditunjuk sebagai tempat pengambilan api untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XV di Surabaya, di mana Jawa Timur sebagai tuan rumah.

Akses menuju lokasi wisata dari pusat kota Bojonegoro sejauh 15 kilometer. Akses jalannya pun tidak begitu memadai, apalagi saat memasuki kawasan hutan lindung.

Kaya Migas

Wisata geologi Kayangan Api tidak luput dari Bojonegoro yang disebut daerah kaya minyak dan gas bumi di Jawa Timur. Bupati Bojonegoro, Suyoto bahkan menyebut, 20 persen cadangan energi nasional ada di Bojonegoro.

Menurut Suyoto, di kabupaten perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah itu, ada empat blok minyak dan gas bumi yaitu lapangan Banyu Urip Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), lapangan Sukowati yang dikelola Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ).

KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Sumur Blekutuk, dipercaya sebagai tempat merendam pusaka Kerajaan Majapahit di obyek wisata Btu Kayangan Api di Bojonegoro, Jawa Timur.
Lalu, lapangan sumur tua Wonocolo yang dikelola Pertamina EP Asset IV Cepu; dan lapangan Tiung Biru yang dikelola Pertamina EP Asset IV Cepu.

Selain itu, lapangan gas bumi Jambaran Tiung Biru yang masih tahap eksplorasi dan dikembangkan Pertamina EP Cepu.

Cadangan migas lapangan Banyu Urip Blok Cepu, lanjut Suyoto, diperkirakan mencapai 450 juta barel. Saat ini puncak produksi lapangan migas Banyu Urip Blok Cepu telah tercapai yaitu 165.000-170.000 barel per hari. "Produksi minyak di Bojonegoro ini menyumbang 20 persen produksi minyak nasional," katanya.

Sementara cadangan gas bumi lapangan Jambaran Tiung Biru mencapai 12 juta kaki kubik. Lapangan JTB ditargetkan mulai (JTB) produksi sebesar 227 kaki kubik gas bumi per hari pada kuartal pertama 2019, dan mencapai puncak produksi sebesar 315 MMSCFD pada 2020.

Bojonegoro, sambung Suyoto, memang belum maksimal mengelola sektor pariwisata, karena baru tiga tahun terakhir potensi tersebut digarap serius.

"Sebelumnya, Bojonegoro fokus menurunkan angka kemiskinan. Karena Bojonegoro pernah disebut bagian dari sejarah kemiskinan Indonesia," tambah Suyoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com