Menurut Wisnu, ia hanya berusaha mencari pangsa pasar baru yang sekiranya bisa menggantikan potensi konsumen wisatawan yang belanja via daring.
Turis yang datang dengan belanja murah layaknya backpaker, menurut Wisnu, mengkhawatirkan. Alasannya, mereka datang dengan harga murah dan potensi berbelanja juga sedikit.
Berupaya bisnisnya tetap hidup, ia berusaha menjaga relasi wisatawan langganan dengan baik. Hal itu juga yang dilakukan oleh sejumlah hotel berbintang empat dan lima. Mereka menjaga relasi dan memberikan penghargaan jika beberapa kali menginap di hotelnya.
Sejumlah sopir taksi juga ikut terimbas. Mereka mulai merasakan sepi penumpang dan jarang belanja. Mereka menduga mobil-mobil rental yang lengkap dengan sopir telah menggeser keberadaan taksi.