Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harungguan, Rajanya Ulos Tanah Batak

Kompas.com - 12/09/2016, 10:51 WIB
Nursita Sari

Penulis

TARUTUNG, KOMPAS.com - Ulos merupakan kain ciri khas dari Tanah Batak. Ulos biasa digunakan pada upacara adat dan hari-hari besar. Kain ini memiliki berbagai jenis motif dengan nama yang berbeda.

Dari banyaknya jenis dan motif, siapa sangka ada satu jenis yang menjadi rajanya ulos. Raja ulos dari Tanah Batak tak lain adalah ulos Harungguan. Lalu, mengapa ulos itu disebut "sang raja"?

"Segala ulos ada di sini. Inilah gabungan semua motif ulos. Inilah rajanya ulos," ujar salah satu penenun ulos Harungguan, Rohana Simatupang (53), kepada KompasTravel, Sabtu (10/9/2016).

Sambil menenun, Rohana menjelaskan bahwa ulos Harungguan hanya dibuat oleh para penenun di Muara, salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Jika wisatawan menemukan ulos Harungguan di daerah lain, sudah pasti ulos tersebut dikirim dari Muara. "Cuma di Muara ini ngerjainnya," kata Rohana.

Ulos Harungguan ini dibentuk dari ribuan benang. Jenis benang yang digunakan yakni benang 100. Setiap motif dalam ulos Harungguan memiliki jumlah benang masing-masing. "Ada hitung-hitungnya masing-masing untuk setiap motif," ucap Rohana.

Proses tenun untuk satu ulos Harungguan sekitar 3-7 hari. Sementara proses sebelum menenun dilakukan, seperti pembentukan pola motif, pengikatan, hingga pencelupan. Butuh waktu sekitar dua pekan untuk menyelesaikan proses sebelum menenun.

Penenun ulos Harungguan lainnya, Mutiara Pandiangan (72), menjelaskan, dahulu para penenun menggunakan pewarna alami. Namun, kini pewarna alami itu sudah digantikan dengan pewarna kimia.

"Harus dua bulan dicelupkan pagi, sore, kalau yang alami. Harganya hampir serupa alami dan kimia, makanya orang enggak mau lagi pakai alami," tutur Mutiara.

Ulos berukuran 210 x 93 cm ini memiliki beberapa warna dasar seperti merah ati dan hijau. Para penenun Muara mematok harga Rp 1.200.000 untuk rajanya ulos tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

Travel Tips
Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com